Senin, 18 Agustus 2014

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA EFEKTIF, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL BERBASIS E-GOVERNMENT

Oleh: Kurniawan Harefa, SS

Tulisan ini telah dipublikasikan dan hak cipta oleh puncakbukit.blogspot.com pada 15 Agustus 2014. Baca tulisan asli melalui puncakbukit.blogspot.com dengan mengklik disini

Ilustrasi Penerapan E-Government
Otonomi daerah yang diatur melalui UU No. 32 tahun 2004 yang telah diubah menjadi UU No. 12 tahun 2008 telah memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk mengurus urusan pemerintahan di daerahnya sendiri sesuai dengan potensi dan karakteristik daerahnya masing-masing. PP No. 38 tahun 2007 juga telah mengamanatkan berbagai urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah, salah satunya adalah urusan wajib komunikasi dan informatika. Atas dasar ini, pemerintah daerah khususnya kabupaten/kota mempunyai kewajiban menjalankan pemerintahan daerah yang efekftif, transparan, dan akuntabel sesuai prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam menciptakan pemerintahan yang baik di tingkat kabupaten/kota dipandang sangat urgen dan penting karena kabupaten/kota merupakan tingkatan pemerintah terendah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat atau kepentingan publik.

Selasa, 22 Juli 2014

PIDATO KEMENANGAN PRESIDEN TERPILIH REPUBLIK INDONESIA KE-7

Dikutip dari Berbagai Sumber, oleh: Kurniawan Harefa, SS

Jokowi didampingi JK menyampaikan Pidato Kemenangan
Ini baru pertama kali seorang calon presiden terpilih mengucapkan pidato politik kemenanga di atas kapal. Hal itu dilakukan Jokowi dan Jusuf Kalla usai adanya kepastian bahwa capres nomor urut dua ini dinyatakan KPU secara resmi sebagai pemenang Pilpres 2014. Adalah di buritan Kapal Hati Buana Setia yang ditambatkan di Dermaga IX Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara Jokowi didampingi Jusuf Kalla menyampaikan pidato politiknya. Dengan sorot sinar laser warnai warni Jokowi dengan lantang mengatakan bahwa kemenangan yang diperoleh adalah kemenangan bersama.

Kutipan Pidato Kemenangan Presiden Terpilih RI ke-7, Ir. Joko Widodo:

Sabtu, 19 Juli 2014

SEJARAH BERDIRINYA JEMAAT MADALA RESORT 1 BNKP

Disusun oleh : 
Tim Penyusun Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala Tahun 2007
Disunting oleh : 
Kurniawan Harefa, SS (Ketua Komisi Pemuda Jemaat BNKP Madala Tahun 2014)
Gedung Gereja Jemaat BNKP Madala (2013)
Pengantar dari Penyunting
Sejarah berdirinya Jemaat BNKP Madala ini kami sunting dan publikasikan kembali berawal dari adanya permintaan-permintaan berbagai pihak untuk  mengetahui sejarah ini, baik dari kalangan internal jemaat, maupun dari luar jemaat untuk kebutuhan penelitian, maupun untuk sekedar mengetahui, khususnya dari kalangan pemuda. Selain itu, kami juga berpikir perlunya berbagai pihak terkait, mengetahui dan merefleksikan sejarah ini sebagai salah satu sumber cahaya penuntun masa depan jemaat, dan untuk kepentingan yang lebih luas menjadi refleksi juga bagi seluruh BNKP, dimana Jemaat BNKP Madala adalah salah satu jemaat yang mempertahankan kewibawaan BNKP di tengah dinamika zamannya.

Kamis, 17 Juli 2014

IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA GUNUNGSITOLI



Oleh: Kurniawan Harefa, SS
Pendekatan Kemiskinan
Ilustrasi Kemiskinan
Secara umum, kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasar dan kebutuhan dasar untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang layak dan bermartabat. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic need approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran yang digambarkan dengan Garis Kemiskinan (GK). GK adalah standar jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan makanan (setara dengan 2.100 kalori perkapita perhari) dan kebutuhan pokok non makanan.

NILAI PROSES PEMBANGUNAN RUMAH ADAT DALAM PERSPEKTIF MELESTARIKAN KEBUDAYAAN NIAS


Oleh: Kurniawan Harefa, SS
Tulisan Ini Telah Diterbitkan dan Hak Cipta oleh Nias Bangkit.COM. 
Baca Publikasi melalui Nias Bangkit.COM disini
Bangsawan Nias masa lalu dengan latar rumah adat (Onbekend:1900)
Rumah adat Nias atau yang dikenal dalam bahasa Nias sebagai Omo Niha atau Omo Hada adalah salah satu situs kebudayaan Nias, yang memiliki ciri khas atau karakteristik yang menjadi identitas dan kebanggan masyarakat Nias, dan bangsa Indonesia pada umumnyas. Keberadaan rumah adat Nias di seluruh wilayah Kepulauan Nias saat ini sebanyak 1.112 buah (ILO:2010).