Sabtu, 19 Juli 2014

SEJARAH BERDIRINYA JEMAAT MADALA RESORT 1 BNKP

Disusun oleh : 
Tim Penyusun Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala Tahun 2007
Disunting oleh : 
Kurniawan Harefa, SS (Ketua Komisi Pemuda Jemaat BNKP Madala Tahun 2014)
Gedung Gereja Jemaat BNKP Madala (2013)
Pengantar dari Penyunting
Sejarah berdirinya Jemaat BNKP Madala ini kami sunting dan publikasikan kembali berawal dari adanya permintaan-permintaan berbagai pihak untuk  mengetahui sejarah ini, baik dari kalangan internal jemaat, maupun dari luar jemaat untuk kebutuhan penelitian, maupun untuk sekedar mengetahui, khususnya dari kalangan pemuda. Selain itu, kami juga berpikir perlunya berbagai pihak terkait, mengetahui dan merefleksikan sejarah ini sebagai salah satu sumber cahaya penuntun masa depan jemaat, dan untuk kepentingan yang lebih luas menjadi refleksi juga bagi seluruh BNKP, dimana Jemaat BNKP Madala adalah salah satu jemaat yang mempertahankan kewibawaan BNKP di tengah dinamika zamannya.
Sebelumnya Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala telah disusun dan diterbitkan oleh Tim Penyusun Tahun 2007 di bawah kepemimpinan Pdt. Oklisman Gulo sebagai pendeta jemaat pada saat itu. Oleh karena itu, mewakili para pembaca, kami sebagai yang menyunting kembali teks sejarah ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah menggagas dan turut terlibat dalam penyusunan sejarah ini pada tahun 2007, terlebih lagi terimakasih kepada para pelaku sejarah tahun 1993-1994 hingga berdirinya Jemaat BNKP Madala.
Kata Pengantar dari Tim Penyusun
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Kita Yesus Kristus, atas perkenan dan penyertaanNya, Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala dan Perkembangannya Sampai Dengan Tahun 2007 ini dapat diselesaikan oleh Tim yang telah dibentuk oleh Majelis Jemaat BNKP Madala melalui Surat Penugasan Nomor : 58/J-MDL/II/2007 tanggal 5 Agustus 2007.
Kegiatan penulisan sejarah ini diawali dengan penetapan nara sumber yang merupakan informan kunci dengan kriteria bahwa yang bersangkutan terlibat secara langsung dalam pendirian dan atau mengetahui perkembangan Jemaat BNKP Madala hingga saat ini.
Nara sumber yang ditetapkan sebanyak 11 orang yaitu: Ama Mosi Harefa, Ama Yan Harefa, Ama Siwa Harefa, Ama Garome Harefa, Ama Abdi Mendrofa, Ina Delima Harefa, Ama Nova Zebua, Ama Solaso Mendrofa, Ama Orlius Harefa, Ama Garius Lase dan Ama Nove Harefa.
Dalam rangka memudahkan proses wawancara dan mensistematiskan pengumpulan data maka Tim menyusun pedoman wawancara dan selanjutnya Tim melaksanakan kunjungan untuk melakukan wawancara dengan para nara sumber sekaligus mengumpulkan dokumen-dokumen penting tentang sejarah dan perkembangan Jemaat BNKP Madala.
Data dan informasi yang didapatkan dari nara sumber selanjutnya diolah oleh anggota Tim dengan melakukan cross chek dan verifikasi data dan informasi serta menyusun sistematika sebagai pedoman penulisan konsep.
Selanjutnya Tim menugaskan kepada Ketua dan Sekretaris Tim untuk menyusun draft awal Konsep Sejarah Jemaat BNKP Madala dan setelah draft awal tersebut tersusun maka Tim kembali mengadakan pertemuan dalam rangka membahas dan menyempurnakan draft awal tersebut yang selanjutnya diajukan kepada Majelis Jemaat BNKP Madala untuk dibahas dan disempurnakan dalam seminar. Naskah Sejarah Jemaat BNKP Madala ini telah diseminarkan pada tanggal 23, 26 dan 29 September 2007 dan melalui seminar tersebut naskah sejarah ini semakin disempurnakan oleh para peserta seminar.
Kami berharap kiranya naskah sejarah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan informasi dan data mengenai perkembangan Jemaat BNKP Madala dan juga secara khusus bagi warga jemaat BNKP Madala baik generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.
Tim menyadari bahwa naskah sejarah ini jauh dari kesempurnaan. Disana-sini pasti terdapat kelemahan baik menyangkut data dan informasi serta teknik penulisan. Oleh karena itu kami mohon maaf bilamana dalam naskah ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan dan juga kami sangat terbuka dengan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan naskah sejarah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada para nara sumber dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian naskah sejarah ini. Tuhan memberkati.

Gunungsitoli,     September 2007
TIM PENYUSUN: Harazaki Mendrofa,S.Pd (Ketua), Meiman K.Harefa,S.Sos,MSP (Sekretaris)

Sambutan Majelis Jemaat BNKP Madala
Sejarah merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui dan dipelajari oleh setiap generasi, termasuk sejarah berdirinya sebuah gereja. Melalui sejarah, setiap generasi dapat mengetahui dan memetik pelajaran berharga yang terkandung dari sebuah peristiwa sejarah untuk menjadi salah satu bekal menghadapi situasi terkini dan proyeksi ke masa yang akan datang. 
Kami menyambut baik hasil kerja Tim Penyusun Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala ini. Tim ini telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh Majelis Jemaat BNKP Madala.
Melalui penelusuran sejarah Jemaat BNKP Madala ini kita dapat melihat bahwa berdirinya Jemaat BNKP Madala ini merupakan kehendak Tuhan melalui tangan hamba-hambaNya yang bekerja di ladang Tuhan dengan penuh semangat mendirikan persekutuan dalam memuji dan memuliakan Tuhan Kita Yesus Kristus.
Kami berharap kiranya sejarah ini dapat menjadi pelajaran dan inspirasi berharga bagi setiap generasi di Jemaat BNKP Madala pada khususnya dan umat Kristen pada umumnya bahwa bekerja di ladang Tuhan bukanlah pekerjaan yang sia-sia melainkan pekerjaan yang sangat mulia dan sangat berharga di mata Tuhan. 
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada Tim yang telah bersusah payah meluangkan waktu, memberikan tenaga dan terutama pikiran sehingga naskah sejarah ini dapat tersusun dalam satu buku, yang akan menjadi dokumen penting bagi Jemaat BNKP Madala. Tuhan Memberkati.




Kalimbungo,     September 2007
MAJELIS JEMAAT BNKP MADALA : Pdt. Oklisman Gulo, S.Th. (Ketua/Pendeta Jemaat)




Daftar Isi
  1. Kata Pengantar
  2. Sambutan Majelis Jemaat
  3. Daftar Isi
  4. Latar Belakang
  5. Berdirinya Kumpulan Kebaktian BNKP Madala 
  6. Kebaktian Perdana dan Penataan Keorganisasian
  7. Program Pelayanan di Komisi dan Lingkungan
  8. Penataan Kembali Wilayah Pelayanan dan Pembentukan Komisi-Komisi
  9. Pembangunan Gedung Gereja Sementara (Losu)
  10. Menjadi Jemaat Defenitif
  11. Penganngkatan Guru Jemaat dan Pendeta Jemaat
  12. Perkembangan Lingkungan Pelayanan
  13. Proses Pembangunan Gedung Gereja Permanen
  14. Penutup

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, 
maka agaknya dunia tidak akan dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu (Yohanes 21:25-b)


1.  Latar Belakang
Setelah Persidangan Sinode BNKP ke-48 Tahun 1992 di Ombolata Seminari, terdapat beberapa orang oknum Pendeta BNKP yang mengambil sikap tidak mengakui hasil-hasil Sidang Sinode BNKP terutama hasil pemilihan BPHMS BNKP. Para Pendeta tersebut mempelopori keluarnya surat pernyataan pemutusan hubungan administrasi dan keuangan dengan BPHMS BNKP dari jemaat-jemaat tempat bertugas dan jemaat tersebut menyatakan dirinya sebagai Jemaat Otonom.
Jemaat BNKP Gunungsitoli II yang terdiri dari beberapa Filial termasuk Filial Sisobahili Sifalaete turut mengeluarkan surat pernyataan tersebut yang ditandatangani oleh Majelis Jemaat Gunungsitoli II, Kelompok Kerja Filial se-Jemaat Gunungsitoli II dan beberapa orang yang mengatasnamakan tokoh warga jemaat.
Sebagian besar warga Jemaat BNKP Filial Sisobahili Sifalaete ternyata tidak setuju terhadap pernyataan pemutusan hubungan ini dan mengharapkan agar Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete mengumumkan hal ini secara resmi kepada warga jemaat dalam kebaktian minggu, dengan tujuan agar warga jemaat dapat mengetahui dan menentukan sikapnya. Namun Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete tidak bersedia memenuhi harapan tersebut.
Pada tanggal 30 Mei 1993 Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete mengadakan rapat dengan mengundang tokoh-tokoh warga jemaat untuk membahas masalah pemutusan hubungan ini. Rapat tersebut menghasilkan kesimpulan yaitu: (1) Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete tidak akan mencabut surat pernyataan pemutusan hubungan yang telah turut mereka tandatangani; (2) Warga jemaat yang tidak setuju terhadap pemutusan hubungan dipersilahkan menyampaikan surat pernyataan kepada BPHMS BNKP;(3) Mempercayakan kepada 3 (tiga) orang warga jemaat yaitu Ama Siwa Harefa, Ama Yan Harefa dan Ama Mosi Harefa untuk mengkoordinir pembuatan dan penyampaian surat pernyataan warga tersebut.
Beberapa hari kemudian keluarlah surat pernyataan warga jemaat tertanggal 31 Mei 1993 yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pemutusan hubungan administrasi dan keuangan dengan BPHMS BNKP dan tetap berada dalam kesatuan BNKP yang utuh yang dipimpin oleh BPHMS BNKP hasil Persidangan Sinode ke-48. Surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh 105 orang warga jemaat Filial Sisobahili Sifalaete dan disampaikan secara langsung kepada BPHMS BNKP.
Setelah keluarnya surat pernyataan tersebut, Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete dengan didukung oleh warga jemaat yang setuju dengan pemutusan hubungan melaksanakan beberapa kali rapat. Rapat-rapat tersebut menghasilkan keluarnya surat pernyataan sebagian warga jemaat yang menyatakan setuju terhadap pemutusan hubungan administrasi dan keuangan dengan BPHMS BNKP dan surat tersebut didukung dengan surat yang ditandatangani oleh Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete dan beberapa orang yang mengatasnamakan pemuka masyarakat kepada Bupati Nias tertanggal 5 Juli 1993 yang menyatakan dukungan terhadap pemutusan hubungan. Hal ini menunjukkan bahwa Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete berusaha mempertahankan pemutusan hubungan ini dan tetap mendukung Jemaat Gunungsitoli II sebagai “Jemaat Otonom”.
Istilah Jemaat Otonom ini tidak dikenal dan diatur dalam Tata Gereja BNKP. Oleh karena itu BPHMS BNKP melakukan upaya-upaya melalui berbagai pendekatan untuk menyatukan kembali dan mempertahankan keutuhan BNKP. Namun para Pendeta dan tokoh-tokoh warga jemaat yang mempelopori pemutusan hubungan ini tetap bertahan dengan sikap mereka. Sehingga muncul dugaan dan hal ini terbukti dikemudian hari, bahwa dibalik pemutusan hubungan ini terdapat agenda lain dari sebagian para pelopor gerakan Jemaat Otonom ini untuk memisahkan diri dari organisasi BNKP.
Berbagai upaya pendekatan yang dilakukan oleh Pimpinan BNKP untuk menegakkan keutuhan dan kepemimpinan BNKP termasuk di Filial Sisobahili Sifalaete antara lain dengan menugaskan Pdt. Ya’aro Harefa,B.Th berkunjung dalam kebaktian minggu untuk menyampaikan pesan-pesan dari BPHMS BNKP, tidak membuahkan hasil karena ditolak oleh Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete. 
Melihat perkembangan tersebut, warga jemaat yang tidak setuju dengan pemutusan hubungan  atau jemaat otonom memunculkan wacana untuk mendirikan Kumpulan Kebaktian. Kumpulan Kebaktian ini sangat dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan bagi warga jemaat BNKP yang tetap setia terhadap persekutuan BNKP. Selain itu, berdirinya Kumpulan Kebaktian ini juga diharapkan menjadi langkah awal untuk pengembangan gereja BNKP dengan mendirikan satu jemaat yang berlokasi di sekitar wilayah Kalimbungo-Sabango. Pendirian gereja BNKP di wilayah tersebut merupakan langkah strategis mengingat pada saat itu diwilayah antara Tohia dan Fodo tidak terdapat gereja BNKP.
2. Berdirinya Kumpulan Kebaktian BNKP Madala 
Pada hari Kamis tanggal 6 Januari 1994 beberapa orang tokoh warga jemaat mengadakan pertemuan di rumah Ama Mosi Harefa untuk membahas rencana pendirian Kumpulan Kebaktian. Peserta pertemuan tersebut sepakat untuk menyampaikan usulan pendirian Kumpulan Kebaktian kepada BPHMS BNKP.
Dalam pertemuan tersebut juga muncul usulan nama Kumpulan Kebaktian yaitu MADALA yang diusulkan oleh Ama Mosi Harefa dan disetujui oleh seluruh peserta pertemuan. MADALA adalah nama sebuah bintang yang bercahaya teduh dan indah. Makna teologis nama MADALA antara lain  dapat dirujuk dalam Buku Zinuno BNKP lama No.172  dan baru No.191 ayat 3 yang memuat syair yaitu : “Ibe Madala Sihaga, Fanotona Silo Taya” Dengan demikian Madala merupakan lambang atau dapat diartikan sebagai “Pengharapan yang tak pernah putus”.
Pertemuan tanggal 6 Januari 1994 ini dihadiri oleh Ama Mosi Harefa, Ama Delima Harefa, Ama Yan Harefa, Ama Abdi Mendrofa, Ama Nurani Harefa, Ama Nova Zebua.
Sebagai tindaklanjut hasil pertemuan tanggal 6 Januari 1994, tokoh-tokoh warga jemaat membuat surat permohonan pendirian Kumpulan Kebaktian kepada BPHMS BNKP, yang  ditandatangani oleh 12 (dua belas) orang warga jemaat yaitu: Ama Delima Harefa,  Ama Garome Harefa, Ama Reliati Harefa, Ama Yan Harefa, Ama Mosi Harefa, Ama Alfen Mendrofa, Ama Abdi Mendrofa, Ama Walukhata Harefa, Ama Dolo Zebua, Ama Nova Zebua, Ama Ester Harefa (Suarta), Rinaldin Zebua (Ama Ivan).
Pada tanggal 12 Januari 1994 perwakilan warga jemaat menghadap BPHMS BNKP untuk menyampaikan surat permohonan pendirian Kumpulan Kebaktian dan diterima langsung oleh Ephorus BNKP Pdt.B.Chr.Hulu dan Sekretaris Umum BNKP Pdt. L.Gulo,S.Th. Pada pertemuan tersebut, BPHMS BNKP menyatakan bahwa dengan dasar-dasar pertimbangan yang telah disampaikan, permohonan warga jemaat pada prinsipnya dapat disetujui dan dalam beberapa hari kedepan BPHMS BNKP akan mengeluarkan surat persetujuan/rekomendasi.
Melihat adanya sambutan yang baik dari BPHMS BNKP maka tokoh-tokoh warga jemaat yang mempelopori pendirian Kumpulan Kebaktian ini melaksanakan pertemuan pada tanggal 14 Januari 1994 bertempat di rumah Ama Delima Harefa. Pada pertemuan tersebut disepakati Kebaktian Perdana dilaksanakan tanggal 16 Januari 1994 bertempat di Rumah Ama Yan Harefa.
Warga Jemaat yang hadir pada pertemuan tersebut adalah: Ama Garome Harefa, Ama Delima Harefa, Ama Nurani Harefa, Ama Yan Harefa, Ama Mosi Harefa, Ama Alfen Mendrofa, Ama Abdi Mendrofa, Ama Nova Zebua, Ama Boby Harefa, Ama Ester Harefa, Ama Anita Harefa, Fanema Harefa, Rinaldin Zebua, Fa’aso Harefa, dll.
Sesuai yang telah dijanjikan sebelumnya, pada tanggal 15 Januari 1994 BPHMS BNKP mengeluarkan Persetujuan Pendirian Kumpulan Kebaktian melalui Surat Nomor 0069/D.016.Gs II/1994 tertanggal 15 Januari 1994 yang materinya antara lain bahwa BPHMS BNKP menyetujui pendirian Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP di wilayah pesisir sekitar km 3 arah Miga, dan Kumpulan Kebaktian tersebut bernaung dalam wilayah pelayanan Distrik BNKP Gunungsitoli II, yang pada saat itu dilayani oleh Pdt. R.Gulo, M.Div.
3. Kebaktian Perdana dan Penataan Keorganisasian 
Pada Hari Minggu tanggal 16 Januari 1994 Kebaktian Minggu perdana dilaksanakan di rumah Ama Yan Harefa, dengan petugas pelayan sebagai berikut: Pengkhotbah : Pdt. T.Ony. Telaumbanua,S.Th, Liturgos : Ina Ziwan Harefa, Warta Jemaat/Pengumuman : Ama Mosi Harefa. Warga BNKP yang hadir mengikuti kebaktian pertama ini berjumlah ± 100 orang.
Setelah selesai Kebaktian Minggu, Warga Jemaat mengadakan rapat perdana dan karena pada saat itu belum ada kepengurusan jemaat maka atas kesepakatan bersama warga jemaat yang hadir,  Ama Mosi Harefa dipercayakan sebagai Pimpinan Rapat dan Ama Nova Zebua sebagai Sekretaris Rapat. Hasil Keputusan rapat ini adalah membentuk Tim Penyelengggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat dengan susunan personalia sebagai berikut: PENASEHAT: Pendeta Distrik Gunungsitoli II, Ama Siwa Harefa, Ama Alfen Mendrofa, Ama Garome Harefa, Ama Delima Harefa, Ama Nurani Harefa. TIM PELAKSANA HARIAN : Ketua I : Ama Mosi Harefa, Ketua II : Ama Yan Harefa, Sekretaris I : Ama Nova Zebua, Sekretaris II : Rinaldin Zebua, Bendahara I : Ama Desman Harefa, Bendahara II :  Ama Anita Harefa, Seksi Pemuda : Fanema Harefa, Seksi Wanita : Ina Ziwan Harefa, Seksi Diakonia : Ama Abdi Mendrofa, Seksi SM : Marhayati Harefa.
Selanjutnya pada Hari Kamis tanggal 20 Januari 1994 Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian mengadakan rapat perdana di rumah Ama YanHarefa yang menghasilkan beberapa keputusan penting antara lain :(1) Mengukuhkan nama Kumpulan Kebaktian yaitu : KUMPULAN KEBAKTIAN WARGA JEMAAT BNKP MADALA; (2) Untuk menghindari dualisme pelayanan maka warga jemaat BNKP yang telah bergabung dalam Kumpulan Kebaktian Madala dipastikan keanggotaannya melalui pengisian formulir pendaftaran sekaligus merupakan pernyataan warga jemaat berhenti dari keanggotaan di Gereja Filial Sisobahili Sifalaete dan bergabung menjadi warga jemaat dalam Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala.
Kebaktian di Kumpulan Kebaktian Madala tetap berlangsung setiap Minggu yang dilayani secara bergantian oleh para Pendeta BNKP yang didatangkan oleh Tim Penyelenggara Kebaktian, disamping jadwal pelayanan dari Pendeta Distrik BNKP Gunungsitoli II.
4. Program Pelayanan di Komisi dan Lingkungan 
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan dan menggiatkan kegiatan dikalangan wanita, Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala memprogramkan kegiatan Penelaahan Alkitab (PA) bagi kaum wanita. Pada hari Kamis tanggal 27 Januari 1994 untuk pertama kalinya Komisi Wanita melaksanakan PA dan Latihan Koor bertempat di rumah Ama Yan Harefa yang dikoordinir oleh Koordinator Seksi Wanita Ina Ziwan Harefa. Selanjutnya tanggal 30 September 1994 untuk pertama kalinya Koor Wanita tampil pada Kebaktian Minggu dengan lagu U’ila Nidano Sisokhi Sibai yang diikuti oleh seluruh warga jemaat.
Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan termasuk bagi anak-anak Sekolah Minggu.  Pada hari Minggu 6 Februari 1994 untuk pertama kalinya Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala melaksanakan Sekolah Minggu bagi anak-anak yang bertempat di Rumah Ina Gasuri Harefa yang dikoordinir oleh Seksi SM Marhayati Harefa, dkk.
Selanjutnya dalam rangka peningkatan pelayanan di wilayah-wilayah pemukiman warga jemaat, Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala melalui rapat tanggal 6 Februari 1994 menetapkan pembagian wilayah pelayanan menjadi 4 (empat) Sektor dan menetapkan Satua Niha Keriso Sektor yang terdiri dari : (1) Sektor I: Lingkungan Tohia sampai dengan SD Sifalaete , dilayani oleh SNK. Ama Garome Harefa, (2) Sektor II : Lingkungan Kalimbungo Sabango, dilayani oleh SNK. Ama Siwa Harefa, (3) Sektor III : Lawindra s/d Sisarahili tano raya, dilayani oleh SNK Ama Nurani Harefa, (4) Sektor IV: Fadoro s/d Tuhemberua, dilayani oleh  SNK. Ama Orlius Harefa. Pada saat itu juga ditetapkan Satua Niha Keriso Pembantu (Solului) yaitu: Ama Ziyan Harefa, Ama Mosi Harefa, Ama Nova Zebua, Ama Dolo Zebua, Ina Delima Harefa, Ina Anita Harefa, Ama Oto Harefa, Ama Gayusu Harefa, Ama Abdi Mendrofa.
5. Penataan Kembali Wilayah Pelayanan dan Pembentukan Komisi-Komisi
Berhubung karena adanya peningkatan jumlah warga Jemaat, maka melalui rapat tanggal 27 Maret 1994 Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala mengadakan pemekaran wilayah pelayanan sekaligus menyesuaikannya dengan Tata Gereja BNKP. Pada saat itu Sektor dirubah menjadi Lingkungan dan dari 4 sektor dimekarkan menjadi 8 Lingkungan serta ditetapkan juga calon-calon Satua Niha Keriso yaitu : (1) Lingkungan I : Ama Garome Harefa, (2) Lingkungan II : Ina Delima Harefa, (3) Lingkungan III : Ama Siwa Harefa, (4)   Lingkungan IV : Ama Abdi Mendrofa, (5) Lingkungan V : Ama Nurani Harefa, (6) Lingkungan VI : Ama Oto Harefa, (7) Lingkungan VII : Ama Krisna Mendrofa, (8) Lingkungan VIII : Ama Oli Harefa.
Selanjutnya Kumpulan Kebaktian Madala membentuk unit-unit pelayanan dalam hal ini Komisi-Komisi dan juga Panitia Pembangunan. Melalui rapat tanggal 10 April 1994, Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala melaksanakan pembentukan Komisi-Komisi dan Panitia Pembangunan sekaligus pemilihan personalianya yaitu : (1) Ketua Komisi Diakonia : Ama Dolo Zebua, (2). Ketua Komisi Wanita : Ina Ziwan Harefa, (3) Ketua Komisi Pemuda : Ama Gawati Harefa, (4) Ketua Komisi SM : Ama Nova Zebua, (5) Ketua Panitia Pembangunan : Ama Mosi Harefa.
Komisi-Komisi dan panitia Pembangunan tersebut dilantik/diteguhkan pada kebaktian Minggu yang ke-17 kalinya tanggal 24 April 1994 oleh Pendeta Distrik Gunungsitoli II Pdt. R. Gulo, M.Div.
6. Pembangunan Gedung Gereja Sementara (Losu) 
Setelah terbenahinya keorganisasian dan program pelayanan, maka Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian mulai memikirkan pembangunan Gedung Gereja sementara (Losu). Pada tanggal 13 Februari 1994 setelah kebaktian yang ke-5 kalinya, Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala melaksanakan rapat untuk membicarakan pembangunan Losu tersebut yang direncanakan berukuran 8 x 12 meter.
Dalam rapat tersebut, Ama Yan Harefa menyatakan kesediaan untuk menyerahkan sebidang tanah yang terletak di lokasi gedung gereja sekarang dan tanah tersebut dapat di akte-kan atas nama Kumpulan Kebaktian BNKP Madala.
Warga Jemaat yang hadir pada rapat tersebut sangat antusias menyambut rencana pembangunan losu dan secara spontan masing-masing menyatakan sumbangan baik dalam bentuk uang maupun bahan material dan aksi penyampain sumbangan tersebut berlangsung terus setelah disosialisasikan kepada warga jemaat.
Pada tanggal 22 dan 25 Februari 1994  warga jemaat Kumpulan Kebaktian BNKP Madala melaksanakan gotong royong untuk membersihkan lokasi pertapakan losu dan selanjutnya tanggal 28 Februari 1994 dilaksanakan peletakan batu pertama  pembangunan losu. Selama proses pembangunan losu, warga jemaat giat melakukan gotong royong membantu mempercepat pekerjaan tukang.
Kebaktian di rumah Ama Yan Harefa berlangsung sebanyak 9 kali kebaktian minggu dan tanggal 20 Maret 1994 (Kebaktian Ke-10 kalinya) dilaksanakan kebaktian perdana di Losu Kebaktian, walaupun pada saat itu pekerjaan bangunan losu masih belum rampung.
Sebagai tindak lanjut dari pernyataan penyerahan tanah secara lisan dari Ama Yan Harefa tanggal 13 Februari 1994, maka pada tanggal 26 Mei 1994 dilaksanakan penandatanganan Akta Hibah oleh Ama Yan Harefa sebagai penghibah tanah dan Ama Mosi Harefa selaku Ketua Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian BNKP Madala yang bertindak untuk dan atas nama warga jemaat Kumpulan Kebakitan BNKP Madala sebagai penerima hibah beserta para saksi dari kedua belah pihak.
7. Menjadi Jemaat Definitif
Pada awal berdirinya Kumpulan Kebaktian Madala, jumlah warga jemaat sebanyak kurang lebih 150 jiwa (40 KK) dan hingga pada bulan Juni 1994 jumlah warga jemaat mengalami peningkatan yang pesat menjadi 523 jiwa (95 KK). Dengan demikian dari segi jumlah warga jemaat, Kumpulan Kebaktian BNKP Madala telah memenuhi syarat untuk menjadi definitif.
Dari segi organisasi pelayanan, Kumpulan Kebaktian BNKP Madala telah memiliki 8 lingkungan pelayanan yang dilayani oleh 8 orang Satua Niha Keriso dan juga telah memiliki Komisi-Komisi dan Panitia Pembangunan.
Dari segi perkembangan pembangunan fisik, Kumpulan Kebaktian BNKP Madala telah memiliki gedung gereja sementara yang diperikirakan bertahan selama 10 tahun dan juga telah memiliki fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan kebaktian dalam gedung gereja.
Melihat perkembangan tersebut, maka muncul keinginan dari para pelayan dan warga jemaat untuk mengusulkan kepada BPHMS BNKP agar Kumpulan Kebaktian BNKP Madala ditingkatkan statusnya menjadi Jemaat. Keinginan tersebut ditindaklanjuti dengan penyampaian permohonan kepada BPHMS BNKP melalui surat Nomor 051/KKM/6/94 tanggal 13 Juni 1994.
Usulan tersebut ternyata disambut baik dan langsung disetujui oleh BPHMS BNKP dan sebagai tindaklanjutnya BPHMS BNKP mengeluarkan Surat Keputusan BPHMS BNKP Nomor 81/KEP/VII/1994 tertanggal 1 Juli 1994 tentang Pembentukan Jemaat BNKP Madala Dalam Wilayah Pelayanan Distrik BNKP Gunungsitoli II. Jemaat BNKP Madala diberi Nomor Induk Gereja (NIG) yaitu 753.
Selanjutnya tanggal 28 Agustus 1994 dilaksanakan Acara Pengukuhan Jemaat BNKP Madala sekaligus peletakkan batu pertama bangunan gedung gereja permanen oleh Ephorus BNKP Pdt.B.Chr.Hulu.
Pada acara tersebut secara resmi Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Madala menyampaikan laporan pelaksanaan tugas  sekaligus menyerahkan tugas kepada BPHMS BNKP untuk selanjutnya diserahkan kepada Majelis Jemaat BNKP Madala. Setelah menjadi Jemaat maka untuk sementara pada waktu itu, Majelis Jemaat BNKP Madala berada dibawah pembinaan Pendeta Distrik Gunungsitoli II Pdt.R.Gulo,M.Div.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan administrasi gereja di Jemaat BNKP Madala, maka Majelis Jemaat membentuk Sekretariat Jemaat dengan personalia sebagai berikut: (1) Sekretaris Jemaat : Ama Yan Harefa, (2) Kaur Umum : Ama Nova Zebua, (3) Kaur Keuangan : Ama Desman Harefa.
Perkembangan selanjutnya pada bulan Januari 1996 terjadi pergantian Sekretaris Jemaat dari Ama Yan Harefa kepada Ama Mosi Harefa  yang melaksanakan tugas sampai dengan Bulan Februari 2007 dan berhenti atas permintaan sendiri.
8. Pengangkatan Guru Jemaat dan Pendeta Jemaat 
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan dan kepemimpinan di Jemaat BNKP Madala, maka pada tanggal 1 Juni 1995 atas usul BPMD Gunungsitoli II, BPHMS BNKP mengangkat Ama Siwa Harefa menjadi Guru Jemaat BNKP Madala dan dengan sendirinya menjadi Ketua Majelis Jemaat. Dengan demikian sejak saat itu struktur organisasi, komposisi para pelayan dan tata kerja di Jemaat BNKP Madala telah terpenuhi sebagaimana diatur dalam Tata Gereja BNKP.
Pada tanggal 19 Maret 2000 Guru Jemaat Ama Siwa Harefa berhenti karena kondisi kesehatan yang kurang memungkinkan. Selanjutnya seiring dengan mulai meningkatnya tuntutan kebutuhan pelayanan dan mulai meningkatnya kemampuan keuangan Jemaat, maka Majelis Jemaat memutuskan untuk memohon penempatan Pendeta di Jemaat BNKP Madala. Pendeta pertama yang ditugaskan di Jemaat BNKP Madala adalah Pdt.DB. Harefa, S.Th yang bertugas ± 6 (enam) bulan dan mengakhiri tugas karena meninggal dunia pada tanggal 9 Oktober 2000.
Selanjutnya agar tidak terjadi kekosongan kepemimpinan di Majelis Jemaat dan sambil menunggu ditempatkannya Pendeta Jemaat yang baru, maka atas usul BPMD BNKP Gunungsitoli II, BPHMS BNKP menugaskan kepada Ama Mosi Harefa sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Ketua Majelis Jemaat BNKP Madala dan bertugas sampai dengan tanggal 11 Maret 2001.
Pada Bulan Maret 2001 BPHMS BNKP menempatkan Pdt.Ya’aro Harefa, B.Th menjadi Pendeta Jemaat BNKP Madala yang melayani hingga pensiun pada tahun 2006. Selanjutnya Pdt. Ya’aro Harefa,B.Th digantikan oleh Pdt. Oklisman Gulo,S.Th yang melayani sampai dengan sekarang.
9. Perkembangan Lingkungan Pelayanan 
Pada Bulan Desember 1996 wilayah pelayanan di Jemaat BNKP Madala yang sebelumnya 8 Lingkungan dimekarkan menjadi 10 lingkungan. Pemekaran ini ditetapkan pada tanggal 2 Maret 1997 oleh Majelis Jemaat dengan urutan nomor kode Lingkungan, wilayah dan Satua Niha Keriso sebagai berikut: (1) Lingkungan I meliputi wilayah Tohia dan sekitarnya, dilayani oleh SNK.Ama Garome Harefa, (2) Lingkungan II meliputi Wilayah Kalimbungo arah Utara, dilayani oleh SNK.Ina Yunihati Lase, (3) Lingkungan III wilayah Sabango, dilayani oleh SNK.Ama Kiki Harefa, (4) Lingkungan IV meliputi wilayah Kalimbungo arah Selatan, dilayani oleh SNK.Ina Delima Harefa, (5) Lingkungan V meliputi wilayah Kalimbungo arah Barat dilayani oleh SNK.Ama Abdi Mendrofa, (6)Lingkungan VI meliputi wilayah Jalan Tirta, dilayani oleh SNK.Ama Garius Lase, (7) Lingkungan VII meliputi wilayah Lawindra, dilayani oleh SNK.Ama Nurani Harefa, (8) Lingkungan VIII meliputi wilayah Fadoro dan Sisobahili, dilayani oleh SNK.Ama Otoli Harefa, (9) Lingkungan IX meliputi wilayah Komplek SD Sisobahili-Hilimbaruzo dilayani oleh SNK.Ama Krisna Mendrofa, (10) Lingkungan X meliputi wilayah Tuhemberua, dilayani oleh SNK.Ama Orlius Harefa.
Selanjutnya pada awal tahun 2000 wilayah pelayanan di Jemaat BNKP Madala dimekarkan lagi menjadi 11 Lingkungan. Bersamaan dalam tahun itu juga dilaksanakan Pemilihan Satua Niha Keriso, yaitu: (1) Lingkungan I meliputi wilayah Tohia dan sekitarnya, dilayani oleh SNK.Ama Garome Harefa dan pada Bulan Agustus 2000 digantikan oleh Ama Hengky Mendrofa, (2) Lingkungan II meliputi Wilayah Kalimbungo arah Utara, dilayani oleh SNK.Ina Yunihati Lase dan pada Bulan Agustus 2000 digantikan oleh I.Tommy Harefa, (3) Lingkungan III wilayah Sabango, dilayani oleh SNK.Ama Kiki Harefa, (4) Lingkungan IV meliputi wilayah Kalimbungo arah Selatan, dilayani oleh SNK.Ina Delima Harefa, (5) Lingkungan V meliputi wilayah Kalimbungo arah Barat dilayani oleh SNK.Ama Abdi Mendrofa dan selanjutnya digantikan oleh SNK.Ama Yasi Zebua, (6) Lingkungan VI meliputi wilayah Jalan Tirta, dilayani oleh SNK.Ama Garius Lase, (7) Lingkungan VII meliputi wilayah Lawindra, dilayani oleh SNK.Ama Nurani Harefa dan selanjutnya digantikan oleh SNK Ama Vivin Harefa, (8) Lingkungan VIII meliputi wilayah Fadoro dan Sisobahili, dilayani oleh SNK.Ama Otoli Harefa, dan selanjutnya digantikan oleh SNK.Ama Yasori Harefa yang digantikan selanjutnya oleh Ina Oto Harefa, (9) Lingkungan IX meliputi wilayah Komplek SD Sisobahili-Hilimbaruzo dilayani oleh SNK.Ama Krisna Mendrofa, (10) Lingkungan X meliputi wilayah Tuhemberua, dilayani oleh SNK.Ina Orlius Harefa, (11) Lingkungan XI meliputi wilayah sebagian Lawindra dan Ommbolata dilayani oleh SNK.Ama Mediaman Harefa.
Pada tanggal 24 Juni 2007 wilayah pelayanan dimekarkan lagi menjadi 12 Lingkungan pelayanan dan bersamaan dengan itu dilaksanakan pemilihan Satua Niha Keriso. Adapun nama-nama Satua Niha Keriso adalah: (1) Lingkungan I : SNK.Ama Hengky Mendrofa, (2) Lingkungan II : SNK.Ama Mosi Harefa, (3) Lingkungan III : SNK.Ina Solaso Mendrofa, (4) Lingkungan IV :  SNK. Ina Chandra Harefa, (5) Lingkungan V : SNK Ama Ober Mendrofa, (6) Lingkungan VI : SNK Ina Nito Gulo, (7) Lingkungan VII : SNK Ama Vivin Harefa (8) Lingkungan VIII : SNK Ama Arif Harefa, (9) Lingkungan IX : SNK Ama FransHarefa, (10) Lingkungan X : SNK Ama Jaya Harefa, (11) Lingkungan XI : SNK Ama Mediaman Harefa, (12) Lingkungan XII : SNK. Ama Garius Lase.
10. Proses pembangunan Gedung Gereja Permanen 
Pembangunan gedung gereja permanen mulai direncanakan pada bulan Oktober 1994 dengan menetapkan program dan gambar gedung gereja dengan ukuran 11 x 22 meter. Selanjutnya pada tanggal 16 Januari 1995 pekerjaan pembangunan gedung gereja tersebut diserahkan kepada tukang yang diawali dengan pelaksanaan kebaktian.
Pada saat dimulainya pembangunan gedung gereja, Personalia Panitia Pembangunan Jemaat BNKP Madala yang merupakan Periode I (dari tahun 1994 s/d 1999) adalah : Ketua I : Ama Mosi Harefa, Ketua II : Ama Yan Harefa, Sekretaris I : Ama Nova Zebua, Sekretaris II : Rinaldin Zebua, Bendahara I : Ama Desman Harefa, Bendahara II : Ama Anita Harefa.
Selanjutnya pelaksanaan pembangunan dilanjutkan oleh Panitia Pembangunan Periode II (dari tahun 1999 s/d 2004) dengan personalia sebagai berikut : Ketua I : Ama Solaso Mendrofa, Ketua II :  Ama Yan Harefa, Sekretaris I : Ama Syukur Telaumbanua, Sekretaris II : Ama Ziwan Harefa,Bendahara : Ama Yance Harefa.
Setelah periode II ini, sambil menunggu terbentuknya Panitia Pembangunan definitif,  Majelis Jemaat BNKP Madala membentuk Tim Pembangunan dengan personalia yaitu Ketua : Ama Mosi Harefa, Sekretaris Ama Kiki Harefa dan Bendahara Ama Viktor Daeli. Kepanitiaan ini melanjutkan pembangunan gedung gereja hingga mencapai kemajuan fisik 85 %.
Pembangunan gedung gereja ini berlangsung selama ±10 tahun dan pendanaanya terutama bersumber dari persembahan warga jemaat, ditambah bantuan dari berbagai pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Nias. Pada awal tahun 2005 sisa pekerjaan pembangunan gedung gereja sekitar 15 % lagi yaitu penyelesaian malige dan pekerjaan kecil lainnya.
Pada tanggal 28 Maret 2005 terjadi bencana gempa bumi tektonik yang cukup dahsyat di Nias dan gedung gereja BNKP Madala mengalami kehancuran total. Namun walaupun gedung gereja telah hancur, Kebaktian tetap berlangsung setiap minggu yang dilaksanakan dengan menggunakan tenda di rumah Ama Yan Harefa.
Selanjutnya Tim Pembangunan Gedung Gereja Jemaat BNKP Madala memprogramkan pembangunan Losu (gedung sementara) dan oleh karena dukungan warga jemaat yang begitu antusias, maka losu kebaktian dapat berdiri di atas tanah pinjaman dari Ama Ririn Harefa. Selama ± 1 tahun Kebaktian di Jemaat BNKP Madala dilaksanakan di Losu tersebut.
Doa dan harapan warga Jemaat BNKP Madala kepada Tuhan Kita Yesus Kristus, agar dapat memulai kembali pembangunan gedung gereja ternyata didengar dan dikabulkan. Atas rekomendasi BPHMS BNKP, Jemaat BNKP Madala mendapatkan bantuan Pembangunan Gedung Gereja dari Yayasan Terang dan Garam, yang bernaung di bawah Pusat Pelayanan Gereja-Gereja Injili Indonesia (PPGII) yang berkedudukan di Jakarta, atas donasi atau kerjasama dengan Christian and Missionarry Alliance Church Union yang berkedudukan di Hongkong.
Gedung Gereja yang dibangun ini berukuran 12 x 27 meter, sehingga tanah yang tersedia tidak mencukupi. Untuk memenuhi kebutuhan tanah maka Jemaat BNKP Madala melakukan pembelian tanah di areal belakang gedung gereja seluas 221 m2, milik Ama Noni Mendrofa dengan Akta Jual Beli No.155/2005.
Peletakkan batu pertama gedung gereja tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2005 dan pelaksanaan pembangunannya selesai tanggal 10 Mei 2006 (± 5 bulan). Selanjutnya pada tanggal 15 Mei 2006 dilaksanakan Peresmian/Pentahbisan Gedung Gereja oleh Ephorus BNKP Pdt. Ar.Geya yang dihadiri oleh Perwakilan CMACU dari Hongkong, Pimpinan PPGII dan Yayasan Terang dan Garam dari Jakarta, Pemerintah Kabupaten Nias dan undangan lainnya. Gedung gereja yang baru ini dimulai pemakaiannya pada Kebaktian Minggu tanggal 21 Mei 2007.
Mengingat masih adanya sarana dan prasarana yang diperlukan di Jemaat BNKP Madala, baik sarana dan prasarana dalam dan luar gedung gereja maupun sarana lainnya seperti rumah dinas pendeta dan gedung SM, maka Majelis Jemaat BNKP Madala kembali membentuk Panitia Pembangunan dengan personalia sebagai berikut: Ketua I : Ama Mosi Harefa, Ketua II : Ama Solaso Mendrofa, Sekretaris I : Ama Kiki Harefa,
Sekretaris II : Ama Jefri Harefa, Bendahara : Ama Viktor Daeli.
Salah satu program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh kepanitiaan ini adalah pembangunan rumah dinas pendeta sementara di atas tapak tanah pinjaman dari  Ina Mosi Harefa, yang dapat dipakai oleh Jemaat BNKP Madala sampai dengan terbangunnya rumah dinas pendeta yang permanen.
10. Penutup
            Demikian uraian sejarah berdirinya Jemaat BNKP Madala dan perkembangannya sampai dengan tahun 2007. Jemaat BNKP Madala terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan baik segi pelayanan, keorganisasian maupun pembangunan fisik. Pada saat ini Jemaat BNKP Madala terdiri dari 12 Lingkungan, memiliki 6 unit pelayanan dalam bentuk Komisi yaitu Komisi Bapak, Komisi Wanita, Komisi Pemuda, Komisi Sekolah Minggu, Komisi Diakonia dan Komisi Musik Gerejawi dan 2 Kepanitiaan periodik yaitu Panitia Pembangunan dan Panitia Hari Besar Gerejani. Jumlah warga Jemaat BNKP Madala hingga pada saat ini 1.110 jiwa (250 KK).
Selanjutnya berdasarkan penelusuran sejarah sebagaimana diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa Hari Ulang Tahun Jemaat BNKP Madala jatuh pada tanggal 16 Januari, yang mengambil momentum pelaksanaan kebaktian perdana Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala tanggal 16 Januari 1994, dan pada tanggal 16 Januari 2008, Jemaat BNKP Madala memasuki ulang tahunnya yang ke-14.          


Gunungsitoli, 29 September 2007

TIM PENYUSUN SEJARAH JEMAAT BNKP MADALA : Harazaki Mendrofa, S.Pd (Ketua), Sinufa Gulo, S.Pd (Wakil Ketua), Meiman K. Harefa, S.Sos, MSP (Sekretaris), Tuti Marnis Zebua, A.Md (Anggota), Bazawato Harefa (Anggota), Yan Hardin Harefa (Anggota), Bewanolo Telaumbanua (Anggota), Idarwati Harefa (Anggota), Tolona Harefa (Anggota). 

Mengetahui :
MAJELIS JEMAAT BNKP MADALA
Pdt.Oklisman Gulo,S.Th
Ketua / Pendeta Jemaat 
              
Catatan penyunting: pada saat sejarah ini disunting kembali pada tahun 2014, Jemaat BNKP Madala telah memasuki usia 20 tahun 6 bulan, 4 hari (16 Januari 1994 s.d. 16 Januari 2014)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Tulisan yang bermanfaat bagi penerus sejarah

Anonim mengatakan...

Terimakasih telah memuat tulisan ini. dari Warga Jemaat.

Anonim mengatakan...

Pak ama anderson@
Mantap bos......dengan ini,,semua warga jemaat mengetahui seluk beluk atau latar belakang terbentuknya Gereja BNKP madala....tak terkecuali dengan saya secara pribadi...sebagai anak muda yang pernah turut ambil bagian saat terbentuknya Gerja madala....(anggota vokal grup saat itu)....ikut senang dan pasti bangga dengan perkembangan yang begitu dasyat dan pesat saat ini....

Dengan ini saya bangga kepada adinda tercinta bapak anderson yang telah cukup sempurna atas penyusunan sejarah terbentuknya Gereja BNKP madala....kiranya generasi selanjutnya mengetahui latar belakang sejarah
tersebut..

Tapi sedikit masukan....tapi hanya sekedar intermezo...hahahhaaaa...oh ya.....tidak ada salahnya kedai bapak talu ama vivin di masukan dalam sejarah ini....bagaimanapun....kedai tersebut tempat bekumpulnya para pendiri saat itu.....walau namanya kedai....tapi berangkat dari sanalah pembahasan rapat yang di bawa dan di putus di forum resmi.....hehehe..thanks.....Gbu all

Unknown mengatakan...

Terimakasih komen di atas, mungkin karena tidak memiliki akun google makanya identitas pengirim tidak terlihat, tapi kalau saya bisa menebak, pengirim koment di atas adalah Bang Gadarisman Harefa, SE warga jemaat BNKP Madala mula-mula tahun 1994, sekarang berdomisili di Padang. Terimakasih Bang komentnya, memang benar kedai Pak A. Vivin Harefa yang dulu berada di depan rumah Ibu I.Yunihati Lase di Jl. Diponegoro Kalimbungo adalah markas atau pusat informasi para pendiri Jemaat Madala. Informasi ini bisa sebagai tambahan atau sisi lain dari sejarah Jemaat Madala ternyata embrionya dibicarakan di sebuah kedai sederhana, sama seperti Yesus Kristus terlahir di kandang yang sederhana. Perlu diketahui bahwa bukan saya yang berhasil menyusn naskah sejarah ini, tapi ini adalah prestasi Jemaat BNKP Madala sendiri melalui sebuah tim yang dibentuk oleh Majelis Jemaat. Sebagai generasi muda yang memiliki beban sejarah, saya hanya menyunting dan mempublikasikannya saja. Tks. Tuhan Memberkati.