Disusun oleh :
Tim Penyusun Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala Tahun 2007
Tim Penyusun Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala Tahun 2007
Disunting oleh :
Kurniawan Harefa, SS (Ketua Komisi Pemuda Jemaat BNKP Madala Tahun 2014)
Kurniawan Harefa, SS (Ketua Komisi Pemuda Jemaat BNKP Madala Tahun 2014)
Gedung Gereja Jemaat BNKP Madala (2013) |
Pengantar dari Penyunting
Sejarah berdirinya Jemaat BNKP Madala ini kami sunting dan publikasikan kembali berawal dari adanya permintaan-permintaan berbagai pihak untuk mengetahui sejarah ini, baik dari kalangan internal jemaat, maupun dari luar jemaat untuk kebutuhan penelitian, maupun untuk sekedar mengetahui, khususnya dari kalangan pemuda. Selain itu, kami juga berpikir perlunya berbagai pihak terkait, mengetahui dan merefleksikan sejarah ini sebagai salah satu sumber cahaya penuntun masa depan jemaat, dan untuk kepentingan yang lebih luas menjadi refleksi juga bagi seluruh BNKP, dimana Jemaat BNKP Madala adalah salah satu jemaat yang mempertahankan kewibawaan BNKP di tengah dinamika zamannya.
Sebelumnya Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala telah disusun dan diterbitkan oleh Tim Penyusun Tahun 2007 di bawah kepemimpinan Pdt. Oklisman Gulo sebagai pendeta jemaat pada saat itu. Oleh karena itu, mewakili para pembaca, kami sebagai yang menyunting kembali teks sejarah ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah menggagas dan turut terlibat dalam penyusunan sejarah ini pada tahun 2007, terlebih lagi terimakasih kepada para pelaku sejarah tahun 1993-1994 hingga berdirinya Jemaat BNKP Madala.
Kata Pengantar dari Tim Penyusun
Puji dan Syukur kita
panjatkan kehadirat Tuhan Kita Yesus Kristus, atas perkenan dan penyertaanNya,
Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala dan Perkembangannya Sampai Dengan
Tahun 2007 ini dapat diselesaikan oleh Tim yang telah dibentuk oleh Majelis
Jemaat BNKP Madala melalui Surat Penugasan Nomor : 58/J-MDL/II/2007 tanggal 5
Agustus 2007.
Kegiatan penulisan sejarah ini diawali dengan penetapan nara sumber yang merupakan informan kunci dengan kriteria bahwa yang bersangkutan terlibat secara langsung dalam pendirian dan atau mengetahui perkembangan Jemaat BNKP Madala hingga saat ini.
Kegiatan penulisan sejarah ini diawali dengan penetapan nara sumber yang merupakan informan kunci dengan kriteria bahwa yang bersangkutan terlibat secara langsung dalam pendirian dan atau mengetahui perkembangan Jemaat BNKP Madala hingga saat ini.
Nara sumber yang ditetapkan
sebanyak 11 orang yaitu: Ama Mosi Harefa, Ama Yan Harefa, Ama Siwa Harefa, Ama
Garome Harefa, Ama Abdi Mendrofa, Ina Delima Harefa, Ama Nova Zebua, Ama Solaso
Mendrofa, Ama Orlius Harefa, Ama Garius Lase dan Ama Nove Harefa.
Dalam rangka
memudahkan proses wawancara dan mensistematiskan pengumpulan data maka Tim
menyusun pedoman wawancara dan selanjutnya Tim melaksanakan kunjungan untuk
melakukan wawancara dengan para nara
sumber sekaligus mengumpulkan dokumen-dokumen penting tentang sejarah dan
perkembangan Jemaat BNKP Madala.
Data dan informasi
yang didapatkan dari nara
sumber selanjutnya diolah oleh anggota Tim dengan melakukan cross chek dan verifikasi data dan
informasi serta menyusun sistematika sebagai pedoman penulisan konsep.
Selanjutnya Tim
menugaskan kepada Ketua dan Sekretaris Tim untuk menyusun draft awal Konsep
Sejarah Jemaat BNKP Madala dan setelah draft awal tersebut tersusun maka Tim
kembali mengadakan pertemuan dalam rangka membahas dan menyempurnakan draft
awal tersebut yang selanjutnya diajukan kepada Majelis Jemaat BNKP Madala untuk
dibahas dan disempurnakan dalam seminar. Naskah Sejarah Jemaat BNKP Madala ini
telah diseminarkan pada tanggal 23, 26 dan 29 September 2007 dan melalui
seminar tersebut naskah sejarah ini semakin disempurnakan oleh para peserta
seminar.
Kami berharap kiranya
naskah sejarah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan informasi
dan data mengenai perkembangan Jemaat BNKP Madala dan juga secara khusus bagi
warga jemaat BNKP Madala baik generasi sekarang maupun generasi yang akan
datang.
Tim menyadari bahwa
naskah sejarah ini jauh dari kesempurnaan. Disana-sini pasti terdapat kelemahan
baik menyangkut data dan informasi serta teknik penulisan. Oleh karena itu kami
mohon maaf bilamana dalam naskah ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan dan
juga kami sangat terbuka dengan kritik dan saran yang konstruktif demi
kesempurnaan naskah sejarah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada para nara sumber dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian naskah sejarah ini. Tuhan memberkati.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada para nara sumber dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian naskah sejarah ini. Tuhan memberkati.
Gunungsitoli, September 2007
TIM PENYUSUN: Harazaki Mendrofa,S.Pd (Ketua), Meiman K.Harefa,S.Sos,MSP (Sekretaris)
Sambutan Majelis Jemaat BNKP Madala
Sejarah merupakan hal
yang sangat penting untuk diketahui dan dipelajari oleh setiap generasi,
termasuk sejarah berdirinya sebuah gereja. Melalui sejarah, setiap generasi
dapat mengetahui dan memetik pelajaran berharga yang terkandung dari sebuah
peristiwa sejarah untuk menjadi salah satu bekal menghadapi situasi terkini dan
proyeksi ke masa yang akan datang.
Kami menyambut baik hasil kerja Tim Penyusun Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala ini. Tim ini telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh Majelis Jemaat BNKP Madala.
Melalui penelusuran sejarah Jemaat BNKP Madala ini kita dapat melihat bahwa berdirinya Jemaat BNKP Madala ini merupakan kehendak Tuhan melalui tangan hamba-hambaNya yang bekerja di ladang Tuhan dengan penuh semangat mendirikan persekutuan dalam memuji dan memuliakan Tuhan Kita Yesus Kristus.
Kami berharap kiranya sejarah ini dapat menjadi pelajaran dan inspirasi berharga bagi setiap generasi di Jemaat BNKP Madala pada khususnya dan umat Kristen pada umumnya bahwa bekerja di ladang Tuhan bukanlah pekerjaan yang sia-sia melainkan pekerjaan yang sangat mulia dan sangat berharga di mata Tuhan.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada Tim yang telah bersusah payah meluangkan waktu, memberikan tenaga dan terutama pikiran sehingga naskah sejarah ini dapat tersusun dalam satu buku, yang akan menjadi dokumen penting bagi Jemaat BNKP Madala. Tuhan Memberkati.
Kami menyambut baik hasil kerja Tim Penyusun Sejarah Berdirinya Jemaat BNKP Madala ini. Tim ini telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh Majelis Jemaat BNKP Madala.
Melalui penelusuran sejarah Jemaat BNKP Madala ini kita dapat melihat bahwa berdirinya Jemaat BNKP Madala ini merupakan kehendak Tuhan melalui tangan hamba-hambaNya yang bekerja di ladang Tuhan dengan penuh semangat mendirikan persekutuan dalam memuji dan memuliakan Tuhan Kita Yesus Kristus.
Kami berharap kiranya sejarah ini dapat menjadi pelajaran dan inspirasi berharga bagi setiap generasi di Jemaat BNKP Madala pada khususnya dan umat Kristen pada umumnya bahwa bekerja di ladang Tuhan bukanlah pekerjaan yang sia-sia melainkan pekerjaan yang sangat mulia dan sangat berharga di mata Tuhan.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada Tim yang telah bersusah payah meluangkan waktu, memberikan tenaga dan terutama pikiran sehingga naskah sejarah ini dapat tersusun dalam satu buku, yang akan menjadi dokumen penting bagi Jemaat BNKP Madala. Tuhan Memberkati.
Kalimbungo, September 2007
MAJELIS JEMAAT BNKP MADALA : Pdt. Oklisman Gulo, S.Th. (Ketua/Pendeta Jemaat)
Daftar
Isi
- Kata Pengantar
- Sambutan Majelis Jemaat
- Daftar Isi
- Latar Belakang
- Berdirinya Kumpulan Kebaktian BNKP Madala
- Kebaktian Perdana dan Penataan Keorganisasian
- Program Pelayanan di Komisi dan Lingkungan
- Penataan Kembali Wilayah Pelayanan dan Pembentukan Komisi-Komisi
- Pembangunan Gedung Gereja Sementara (Losu)
- Menjadi Jemaat Defenitif
- Penganngkatan Guru Jemaat dan Pendeta Jemaat
- Perkembangan Lingkungan Pelayanan
- Proses Pembangunan Gedung Gereja Permanen
- Penutup
Masih banyak hal-hal
lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu,
maka agaknya dunia tidak akan dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu (Yohanes 21:25-b)
maka agaknya dunia tidak akan dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu (Yohanes 21:25-b)
1. Latar Belakang
Setelah Persidangan Sinode BNKP ke-48 Tahun 1992 di Ombolata Seminari, terdapat beberapa orang oknum Pendeta BNKP yang mengambil sikap tidak mengakui hasil-hasil Sidang Sinode BNKP terutama hasil pemilihan BPHMS BNKP. Para Pendeta tersebut mempelopori keluarnya surat pernyataan pemutusan hubungan administrasi dan keuangan dengan BPHMS BNKP dari jemaat-jemaat tempat bertugas dan jemaat tersebut menyatakan dirinya sebagai Jemaat Otonom.
Jemaat BNKP Gunungsitoli II yang terdiri dari beberapa Filial termasuk Filial Sisobahili Sifalaete turut mengeluarkan surat pernyataan tersebut yang ditandatangani oleh Majelis Jemaat Gunungsitoli II, Kelompok Kerja Filial se-Jemaat Gunungsitoli II dan beberapa orang yang mengatasnamakan tokoh warga jemaat.
Sebagian besar warga Jemaat BNKP Filial Sisobahili Sifalaete ternyata tidak setuju terhadap pernyataan pemutusan hubungan ini dan mengharapkan agar Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete mengumumkan hal ini secara resmi kepada warga jemaat dalam kebaktian minggu, dengan tujuan agar warga jemaat dapat mengetahui dan menentukan sikapnya. Namun Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete tidak bersedia memenuhi harapan tersebut.
Pada tanggal 30 Mei 1993 Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete mengadakan rapat dengan mengundang tokoh-tokoh warga jemaat untuk membahas masalah pemutusan hubungan ini. Rapat tersebut menghasilkan kesimpulan yaitu: (1) Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete tidak akan mencabut surat pernyataan pemutusan hubungan yang telah turut mereka tandatangani; (2) Warga jemaat yang tidak setuju terhadap pemutusan hubungan dipersilahkan menyampaikan surat pernyataan kepada BPHMS BNKP;(3) Mempercayakan kepada 3 (tiga) orang warga jemaat yaitu Ama Siwa Harefa, Ama Yan Harefa dan Ama Mosi Harefa untuk mengkoordinir pembuatan dan penyampaian surat pernyataan warga tersebut.
Setelah Persidangan Sinode BNKP ke-48 Tahun 1992 di Ombolata Seminari, terdapat beberapa orang oknum Pendeta BNKP yang mengambil sikap tidak mengakui hasil-hasil Sidang Sinode BNKP terutama hasil pemilihan BPHMS BNKP. Para Pendeta tersebut mempelopori keluarnya surat pernyataan pemutusan hubungan administrasi dan keuangan dengan BPHMS BNKP dari jemaat-jemaat tempat bertugas dan jemaat tersebut menyatakan dirinya sebagai Jemaat Otonom.
Jemaat BNKP Gunungsitoli II yang terdiri dari beberapa Filial termasuk Filial Sisobahili Sifalaete turut mengeluarkan surat pernyataan tersebut yang ditandatangani oleh Majelis Jemaat Gunungsitoli II, Kelompok Kerja Filial se-Jemaat Gunungsitoli II dan beberapa orang yang mengatasnamakan tokoh warga jemaat.
Sebagian besar warga Jemaat BNKP Filial Sisobahili Sifalaete ternyata tidak setuju terhadap pernyataan pemutusan hubungan ini dan mengharapkan agar Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete mengumumkan hal ini secara resmi kepada warga jemaat dalam kebaktian minggu, dengan tujuan agar warga jemaat dapat mengetahui dan menentukan sikapnya. Namun Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete tidak bersedia memenuhi harapan tersebut.
Pada tanggal 30 Mei 1993 Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete mengadakan rapat dengan mengundang tokoh-tokoh warga jemaat untuk membahas masalah pemutusan hubungan ini. Rapat tersebut menghasilkan kesimpulan yaitu: (1) Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete tidak akan mencabut surat pernyataan pemutusan hubungan yang telah turut mereka tandatangani; (2) Warga jemaat yang tidak setuju terhadap pemutusan hubungan dipersilahkan menyampaikan surat pernyataan kepada BPHMS BNKP;(3) Mempercayakan kepada 3 (tiga) orang warga jemaat yaitu Ama Siwa Harefa, Ama Yan Harefa dan Ama Mosi Harefa untuk mengkoordinir pembuatan dan penyampaian surat pernyataan warga tersebut.
Beberapa hari
kemudian keluarlah surat pernyataan warga jemaat tertanggal 31 Mei 1993 yang
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan pemutusan hubungan administrasi dan
keuangan dengan BPHMS BNKP dan tetap berada dalam kesatuan BNKP yang utuh yang
dipimpin oleh BPHMS BNKP hasil Persidangan Sinode ke-48. Surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh
105 orang warga jemaat Filial Sisobahili Sifalaete dan disampaikan secara langsung
kepada BPHMS BNKP.
Setelah keluarnya surat pernyataan tersebut,
Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete dengan didukung oleh warga jemaat
yang setuju dengan pemutusan hubungan melaksanakan beberapa kali rapat.
Rapat-rapat tersebut menghasilkan keluarnya surat pernyataan sebagian warga
jemaat yang menyatakan setuju terhadap pemutusan hubungan administrasi dan
keuangan dengan BPHMS BNKP dan surat tersebut didukung dengan surat yang
ditandatangani oleh Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete dan beberapa
orang yang mengatasnamakan pemuka masyarakat kepada Bupati Nias tertanggal 5
Juli 1993 yang menyatakan dukungan terhadap pemutusan hubungan. Hal ini
menunjukkan bahwa Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete berusaha
mempertahankan pemutusan hubungan ini dan tetap mendukung Jemaat Gunungsitoli
II sebagai “Jemaat Otonom”.
Istilah Jemaat Otonom
ini tidak dikenal dan diatur dalam Tata Gereja BNKP. Oleh karena itu BPHMS BNKP
melakukan upaya-upaya melalui berbagai pendekatan untuk menyatukan kembali dan
mempertahankan keutuhan BNKP. Namun para Pendeta dan tokoh-tokoh warga jemaat
yang mempelopori pemutusan hubungan ini tetap bertahan dengan sikap mereka.
Sehingga muncul dugaan dan hal ini terbukti dikemudian hari, bahwa dibalik
pemutusan hubungan ini terdapat agenda lain dari sebagian para pelopor gerakan
Jemaat Otonom ini untuk memisahkan diri dari organisasi BNKP.
Berbagai upaya pendekatan
yang dilakukan oleh Pimpinan BNKP untuk menegakkan keutuhan dan kepemimpinan
BNKP termasuk di Filial Sisobahili Sifalaete antara lain dengan menugaskan Pdt.
Ya’aro Harefa,B.Th berkunjung dalam kebaktian minggu untuk menyampaikan
pesan-pesan dari BPHMS BNKP, tidak membuahkan hasil karena ditolak oleh
Kelompok Kerja Filial Sisobahili Sifalaete.
Melihat perkembangan
tersebut, warga jemaat yang tidak setuju dengan pemutusan hubungan atau jemaat otonom memunculkan wacana untuk
mendirikan Kumpulan Kebaktian. Kumpulan Kebaktian ini sangat dibutuhkan dalam
rangka memenuhi kebutuhan pelayanan bagi warga jemaat BNKP yang tetap setia terhadap
persekutuan BNKP. Selain itu, berdirinya Kumpulan Kebaktian ini juga diharapkan
menjadi langkah awal untuk pengembangan gereja BNKP dengan mendirikan satu
jemaat yang berlokasi di sekitar wilayah Kalimbungo-Sabango. Pendirian gereja
BNKP di wilayah tersebut merupakan langkah strategis mengingat pada saat itu
diwilayah antara Tohia dan Fodo tidak terdapat gereja BNKP.
2. Berdirinya
Kumpulan Kebaktian BNKP Madala
Pada hari Kamis tanggal 6 Januari 1994 beberapa orang tokoh warga jemaat mengadakan pertemuan di rumah Ama Mosi Harefa untuk membahas rencana pendirian Kumpulan Kebaktian. Peserta pertemuan tersebut sepakat untuk menyampaikan usulan pendirian Kumpulan Kebaktian kepada BPHMS BNKP.
Pada hari Kamis tanggal 6 Januari 1994 beberapa orang tokoh warga jemaat mengadakan pertemuan di rumah Ama Mosi Harefa untuk membahas rencana pendirian Kumpulan Kebaktian. Peserta pertemuan tersebut sepakat untuk menyampaikan usulan pendirian Kumpulan Kebaktian kepada BPHMS BNKP.
Dalam pertemuan
tersebut juga muncul usulan nama Kumpulan Kebaktian yaitu MADALA yang diusulkan
oleh Ama Mosi Harefa dan
disetujui oleh seluruh peserta pertemuan. MADALA adalah nama sebuah bintang
yang bercahaya teduh dan indah. Makna teologis nama MADALA antara lain dapat dirujuk dalam Buku Zinuno BNKP lama
No.172 dan baru No.191 ayat 3 yang
memuat syair yaitu : “Ibe Madala Sihaga, Fanotona
Silo Taya” Dengan demikian Madala merupakan lambang atau dapat diartikan
sebagai “Pengharapan yang tak pernah putus”.
Pertemuan tanggal 6
Januari 1994 ini dihadiri oleh Ama
Mosi Harefa, Ama
Delima Harefa, Ama
Yan Harefa, Ama
Abdi Mendrofa,
Ama
Nurani Harefa,
Ama
Nova Zebua.
Sebagai tindaklanjut hasil
pertemuan tanggal 6 Januari 1994, tokoh-tokoh warga jemaat membuat surat permohonan pendirian
Kumpulan Kebaktian kepada BPHMS BNKP, yang ditandatangani oleh 12 (dua belas) orang warga
jemaat yaitu:
Ama
Delima Harefa,
Ama
Garome Harefa,
Ama
Reliati Harefa,
Ama
Yan Harefa, Ama
Mosi Harefa, Ama
Alfen Mendrofa, Ama
Abdi Mendrofa, Ama
Walukhata Harefa, Ama
Dolo Zebua, Ama
Nova Zebua, Ama
Ester Harefa (Suarta), Rinaldin
Zebua (Ama Ivan).
Pada tanggal 12 Januari 1994 perwakilan warga jemaat menghadap BPHMS BNKP untuk menyampaikan surat permohonan pendirian Kumpulan Kebaktian dan diterima langsung oleh Ephorus BNKP Pdt.B.Chr.Hulu dan Sekretaris Umum BNKP Pdt. L.Gulo,S.Th. Pada pertemuan tersebut, BPHMS BNKP menyatakan bahwa dengan dasar-dasar pertimbangan yang telah disampaikan, permohonan warga jemaat pada prinsipnya dapat disetujui dan dalam beberapa hari kedepan BPHMS BNKP akan mengeluarkan surat persetujuan/rekomendasi.
Melihat adanya sambutan yang baik dari BPHMS BNKP maka tokoh-tokoh warga jemaat yang mempelopori pendirian Kumpulan Kebaktian ini melaksanakan pertemuan pada tanggal 14 Januari 1994 bertempat di rumah Ama Delima Harefa. Pada pertemuan tersebut disepakati Kebaktian Perdana dilaksanakan tanggal 16 Januari 1994 bertempat di Rumah Ama Yan Harefa.
Pada tanggal 12 Januari 1994 perwakilan warga jemaat menghadap BPHMS BNKP untuk menyampaikan surat permohonan pendirian Kumpulan Kebaktian dan diterima langsung oleh Ephorus BNKP Pdt.B.Chr.Hulu dan Sekretaris Umum BNKP Pdt. L.Gulo,S.Th. Pada pertemuan tersebut, BPHMS BNKP menyatakan bahwa dengan dasar-dasar pertimbangan yang telah disampaikan, permohonan warga jemaat pada prinsipnya dapat disetujui dan dalam beberapa hari kedepan BPHMS BNKP akan mengeluarkan surat persetujuan/rekomendasi.
Melihat adanya sambutan yang baik dari BPHMS BNKP maka tokoh-tokoh warga jemaat yang mempelopori pendirian Kumpulan Kebaktian ini melaksanakan pertemuan pada tanggal 14 Januari 1994 bertempat di rumah Ama Delima Harefa. Pada pertemuan tersebut disepakati Kebaktian Perdana dilaksanakan tanggal 16 Januari 1994 bertempat di Rumah Ama Yan Harefa.
Warga Jemaat yang
hadir pada pertemuan tersebut adalah: Ama
Garome Harefa, Ama
Delima Harefa, Ama
Nurani Harefa, Ama
Yan Harefa, Ama
Mosi Harefa, Ama
Alfen Mendrofa, Ama
Abdi Mendrofa, Ama
Nova Zebua, Ama
Boby Harefa, Ama
Ester Harefa, Ama
Anita Harefa, Fanema
Harefa, Rinaldin
Zebua, Fa’aso
Harefa, dll.
Sesuai yang telah dijanjikan sebelumnya, pada tanggal 15 Januari 1994 BPHMS BNKP mengeluarkan Persetujuan Pendirian Kumpulan Kebaktian melalui Surat Nomor 0069/D.016.Gs II/1994 tertanggal 15 Januari 1994 yang materinya antara lain bahwa BPHMS BNKP menyetujui pendirian Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP di wilayah pesisir sekitar km 3 arah Miga, dan Kumpulan Kebaktian tersebut bernaung dalam wilayah pelayanan Distrik BNKP Gunungsitoli II, yang pada saat itu dilayani oleh Pdt. R.Gulo, M.Div.
Sesuai yang telah dijanjikan sebelumnya, pada tanggal 15 Januari 1994 BPHMS BNKP mengeluarkan Persetujuan Pendirian Kumpulan Kebaktian melalui Surat Nomor 0069/D.016.Gs II/1994 tertanggal 15 Januari 1994 yang materinya antara lain bahwa BPHMS BNKP menyetujui pendirian Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP di wilayah pesisir sekitar km 3 arah Miga, dan Kumpulan Kebaktian tersebut bernaung dalam wilayah pelayanan Distrik BNKP Gunungsitoli II, yang pada saat itu dilayani oleh Pdt. R.Gulo, M.Div.
3.
Kebaktian Perdana dan Penataan Keorganisasian
Pada Hari Minggu tanggal 16 Januari 1994 Kebaktian Minggu perdana dilaksanakan di rumah Ama Yan Harefa, dengan petugas pelayan sebagai berikut: Pengkhotbah : Pdt. T.Ony. Telaumbanua,S.Th, Liturgos : Ina Ziwan Harefa, Warta Jemaat/Pengumuman : Ama Mosi Harefa. Warga BNKP yang hadir mengikuti kebaktian pertama ini berjumlah ± 100 orang.
Setelah selesai Kebaktian Minggu, Warga Jemaat mengadakan rapat perdana dan karena pada saat itu belum ada kepengurusan jemaat maka atas kesepakatan bersama warga jemaat yang hadir, Ama Mosi Harefa dipercayakan sebagai Pimpinan Rapat dan Ama Nova Zebua sebagai Sekretaris Rapat. Hasil Keputusan rapat ini adalah membentuk Tim Penyelengggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat dengan susunan personalia sebagai berikut: PENASEHAT: Pendeta Distrik Gunungsitoli II, Ama Siwa Harefa, Ama Alfen Mendrofa, Ama Garome Harefa, Ama Delima Harefa, Ama Nurani Harefa. TIM PELAKSANA HARIAN : Ketua I : Ama Mosi Harefa, Ketua II : Ama Yan Harefa, Sekretaris I : Ama Nova Zebua, Sekretaris II : Rinaldin Zebua, Bendahara I : Ama Desman Harefa, Bendahara II : Ama Anita Harefa, Seksi Pemuda : Fanema Harefa, Seksi Wanita : Ina Ziwan Harefa, Seksi Diakonia : Ama Abdi Mendrofa, Seksi SM : Marhayati Harefa.
Pada Hari Minggu tanggal 16 Januari 1994 Kebaktian Minggu perdana dilaksanakan di rumah Ama Yan Harefa, dengan petugas pelayan sebagai berikut: Pengkhotbah : Pdt. T.Ony. Telaumbanua,S.Th, Liturgos : Ina Ziwan Harefa, Warta Jemaat/Pengumuman : Ama Mosi Harefa. Warga BNKP yang hadir mengikuti kebaktian pertama ini berjumlah ± 100 orang.
Setelah selesai Kebaktian Minggu, Warga Jemaat mengadakan rapat perdana dan karena pada saat itu belum ada kepengurusan jemaat maka atas kesepakatan bersama warga jemaat yang hadir, Ama Mosi Harefa dipercayakan sebagai Pimpinan Rapat dan Ama Nova Zebua sebagai Sekretaris Rapat. Hasil Keputusan rapat ini adalah membentuk Tim Penyelengggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat dengan susunan personalia sebagai berikut: PENASEHAT: Pendeta Distrik Gunungsitoli II, Ama Siwa Harefa, Ama Alfen Mendrofa, Ama Garome Harefa, Ama Delima Harefa, Ama Nurani Harefa. TIM PELAKSANA HARIAN : Ketua I : Ama Mosi Harefa, Ketua II : Ama Yan Harefa, Sekretaris I : Ama Nova Zebua, Sekretaris II : Rinaldin Zebua, Bendahara I : Ama Desman Harefa, Bendahara II : Ama Anita Harefa, Seksi Pemuda : Fanema Harefa, Seksi Wanita : Ina Ziwan Harefa, Seksi Diakonia : Ama Abdi Mendrofa, Seksi SM : Marhayati Harefa.
Selanjutnya pada Hari
Kamis tanggal 20 Januari 1994 Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian mengadakan rapat
perdana di rumah Ama YanHarefa yang menghasilkan beberapa keputusan penting antara
lain :(1) Mengukuhkan
nama Kumpulan Kebaktian yaitu : KUMPULAN KEBAKTIAN WARGA JEMAAT BNKP MADALA; (2) Untuk
menghindari dualisme pelayanan maka warga jemaat BNKP yang telah bergabung
dalam Kumpulan Kebaktian Madala dipastikan keanggotaannya melalui pengisian formulir
pendaftaran sekaligus merupakan pernyataan warga jemaat berhenti dari
keanggotaan di Gereja Filial Sisobahili Sifalaete dan bergabung menjadi warga
jemaat dalam Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala.
Kebaktian di Kumpulan Kebaktian Madala tetap berlangsung setiap Minggu yang dilayani secara bergantian oleh para Pendeta BNKP yang didatangkan oleh Tim Penyelenggara Kebaktian, disamping jadwal pelayanan dari Pendeta Distrik BNKP Gunungsitoli II.
Kebaktian di Kumpulan Kebaktian Madala tetap berlangsung setiap Minggu yang dilayani secara bergantian oleh para Pendeta BNKP yang didatangkan oleh Tim Penyelenggara Kebaktian, disamping jadwal pelayanan dari Pendeta Distrik BNKP Gunungsitoli II.
4. Program
Pelayanan di Komisi dan Lingkungan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan dan menggiatkan kegiatan dikalangan wanita, Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala memprogramkan kegiatan Penelaahan Alkitab (PA) bagi kaum wanita. Pada hari Kamis tanggal 27 Januari 1994 untuk pertama kalinya Komisi Wanita melaksanakan PA dan Latihan Koor bertempat di rumah Ama Yan Harefa yang dikoordinir oleh Koordinator Seksi Wanita Ina Ziwan Harefa. Selanjutnya tanggal 30 September 1994 untuk pertama kalinya Koor Wanita tampil pada Kebaktian Minggu dengan lagu U’ila Nidano Sisokhi Sibai yang diikuti oleh seluruh warga jemaat.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan dan menggiatkan kegiatan dikalangan wanita, Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala memprogramkan kegiatan Penelaahan Alkitab (PA) bagi kaum wanita. Pada hari Kamis tanggal 27 Januari 1994 untuk pertama kalinya Komisi Wanita melaksanakan PA dan Latihan Koor bertempat di rumah Ama Yan Harefa yang dikoordinir oleh Koordinator Seksi Wanita Ina Ziwan Harefa. Selanjutnya tanggal 30 September 1994 untuk pertama kalinya Koor Wanita tampil pada Kebaktian Minggu dengan lagu U’ila Nidano Sisokhi Sibai yang diikuti oleh seluruh warga jemaat.
Tim Penyelenggara
Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala terus berupaya untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan termasuk bagi anak-anak Sekolah Minggu. Pada hari Minggu 6 Februari 1994 untuk
pertama kalinya Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala melaksanakan Sekolah
Minggu bagi anak-anak yang bertempat di Rumah Ina Gasuri Harefa yang dikoordinir
oleh Seksi SM Marhayati Harefa, dkk.
Selanjutnya dalam rangka peningkatan pelayanan di wilayah-wilayah pemukiman warga jemaat, Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala melalui rapat tanggal 6 Februari 1994 menetapkan pembagian wilayah pelayanan menjadi 4 (empat) Sektor dan menetapkan Satua Niha Keriso Sektor yang terdiri dari : (1) Sektor I: Lingkungan Tohia sampai dengan SD Sifalaete , dilayani oleh SNK. Ama Garome Harefa, (2) Sektor II : Lingkungan Kalimbungo Sabango, dilayani oleh SNK. Ama Siwa Harefa, (3) Sektor III : Lawindra s/d Sisarahili tano raya, dilayani oleh SNK Ama Nurani Harefa, (4) Sektor IV: Fadoro s/d Tuhemberua, dilayani oleh SNK. Ama Orlius Harefa. Pada saat itu juga ditetapkan Satua Niha Keriso Pembantu (Solului) yaitu: Ama Ziyan Harefa, Ama Mosi Harefa, Ama Nova Zebua, Ama Dolo Zebua, Ina Delima Harefa, Ina Anita Harefa, Ama Oto Harefa, Ama Gayusu Harefa, Ama Abdi Mendrofa.
Selanjutnya dalam rangka peningkatan pelayanan di wilayah-wilayah pemukiman warga jemaat, Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala melalui rapat tanggal 6 Februari 1994 menetapkan pembagian wilayah pelayanan menjadi 4 (empat) Sektor dan menetapkan Satua Niha Keriso Sektor yang terdiri dari : (1) Sektor I: Lingkungan Tohia sampai dengan SD Sifalaete , dilayani oleh SNK. Ama Garome Harefa, (2) Sektor II : Lingkungan Kalimbungo Sabango, dilayani oleh SNK. Ama Siwa Harefa, (3) Sektor III : Lawindra s/d Sisarahili tano raya, dilayani oleh SNK Ama Nurani Harefa, (4) Sektor IV: Fadoro s/d Tuhemberua, dilayani oleh SNK. Ama Orlius Harefa. Pada saat itu juga ditetapkan Satua Niha Keriso Pembantu (Solului) yaitu: Ama Ziyan Harefa, Ama Mosi Harefa, Ama Nova Zebua, Ama Dolo Zebua, Ina Delima Harefa, Ina Anita Harefa, Ama Oto Harefa, Ama Gayusu Harefa, Ama Abdi Mendrofa.
5. Penataan
Kembali Wilayah Pelayanan dan Pembentukan Komisi-Komisi
Berhubung karena adanya
peningkatan jumlah warga Jemaat, maka melalui rapat tanggal 27 Maret 1994
Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala mengadakan pemekaran wilayah
pelayanan sekaligus menyesuaikannya dengan Tata Gereja BNKP. Pada saat itu Sektor
dirubah menjadi Lingkungan dan dari 4 sektor dimekarkan menjadi 8 Lingkungan serta
ditetapkan juga calon-calon Satua Niha Keriso yaitu : (1) Lingkungan
I : Ama Garome Harefa, (2) Lingkungan
II : Ina Delima Harefa, (3) Lingkungan
III : Ama Siwa Harefa, (4) Lingkungan
IV : Ama
Abdi Mendrofa, (5) Lingkungan
V : Ama
Nurani Harefa, (6) Lingkungan
VI : Ama
Oto Harefa, (7) Lingkungan
VII : Ama
Krisna Mendrofa, (8) Lingkungan
VIII : Ama
Oli Harefa.
Selanjutnya Kumpulan
Kebaktian Madala membentuk unit-unit pelayanan dalam hal ini Komisi-Komisi dan
juga Panitia Pembangunan. Melalui rapat tanggal 10 April 1994, Kumpulan
Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala melaksanakan pembentukan Komisi-Komisi dan
Panitia Pembangunan sekaligus pemilihan personalianya yaitu : (1) Ketua Komisi
Diakonia : Ama Dolo Zebua, (2). Ketua Komisi
Wanita : Ina Ziwan Harefa, (3) Ketua Komisi
Pemuda : Ama Gawati Harefa, (4) Ketua Komisi SM : Ama Nova Zebua, (5) Ketua Panitia
Pembangunan : Ama Mosi Harefa.
Komisi-Komisi dan
panitia Pembangunan tersebut dilantik/diteguhkan pada kebaktian Minggu yang
ke-17 kalinya tanggal 24 April 1994 oleh Pendeta Distrik Gunungsitoli II Pdt.
R. Gulo, M.Div.
6.
Pembangunan Gedung Gereja Sementara (Losu)
Setelah terbenahinya keorganisasian dan program pelayanan, maka Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian mulai memikirkan pembangunan Gedung Gereja sementara (Losu). Pada tanggal 13 Februari 1994 setelah kebaktian yang ke-5 kalinya, Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala melaksanakan rapat untuk membicarakan pembangunan Losu tersebut yang direncanakan berukuran 8 x 12 meter.
Setelah terbenahinya keorganisasian dan program pelayanan, maka Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian mulai memikirkan pembangunan Gedung Gereja sementara (Losu). Pada tanggal 13 Februari 1994 setelah kebaktian yang ke-5 kalinya, Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala melaksanakan rapat untuk membicarakan pembangunan Losu tersebut yang direncanakan berukuran 8 x 12 meter.
Dalam rapat tersebut,
Ama Yan Harefa menyatakan kesediaan untuk menyerahkan sebidang tanah yang
terletak di lokasi gedung gereja sekarang dan tanah tersebut dapat di akte-kan
atas nama Kumpulan Kebaktian BNKP Madala.
Warga Jemaat yang
hadir pada rapat tersebut sangat antusias menyambut rencana pembangunan losu dan secara spontan masing-masing
menyatakan sumbangan baik dalam bentuk uang maupun bahan material dan aksi
penyampain sumbangan tersebut berlangsung terus setelah disosialisasikan kepada
warga jemaat.
Pada tanggal 22 dan
25 Februari 1994 warga jemaat Kumpulan
Kebaktian BNKP Madala melaksanakan gotong royong untuk membersihkan lokasi
pertapakan losu dan selanjutnya tanggal
28 Februari 1994 dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan losu. Selama proses pembangunan losu,
warga jemaat giat melakukan gotong royong membantu mempercepat pekerjaan
tukang.
Kebaktian di rumah
Ama Yan Harefa berlangsung sebanyak 9 kali kebaktian minggu dan tanggal 20
Maret 1994 (Kebaktian Ke-10 kalinya) dilaksanakan kebaktian perdana di Losu Kebaktian, walaupun pada saat itu
pekerjaan bangunan losu masih belum
rampung.
Sebagai tindak lanjut
dari pernyataan penyerahan tanah secara lisan dari Ama Yan Harefa tanggal 13
Februari 1994, maka pada tanggal 26 Mei 1994 dilaksanakan penandatanganan Akta
Hibah oleh Ama Yan Harefa sebagai penghibah tanah dan Ama Mosi Harefa selaku Ketua Tim
Penyelenggara Kumpulan Kebaktian BNKP Madala yang bertindak untuk dan atas nama
warga jemaat Kumpulan Kebakitan BNKP Madala sebagai penerima hibah beserta para
saksi dari kedua belah pihak.
7. Menjadi
Jemaat Definitif
Pada awal berdirinya
Kumpulan Kebaktian Madala, jumlah warga jemaat sebanyak kurang lebih 150 jiwa
(40 KK) dan hingga pada bulan Juni 1994 jumlah warga jemaat mengalami
peningkatan yang pesat menjadi 523 jiwa (95 KK). Dengan demikian dari segi
jumlah warga jemaat, Kumpulan Kebaktian BNKP Madala telah memenuhi syarat untuk
menjadi definitif.
Dari segi organisasi
pelayanan, Kumpulan Kebaktian BNKP Madala telah memiliki 8 lingkungan pelayanan
yang dilayani oleh 8 orang Satua Niha Keriso dan juga telah memiliki
Komisi-Komisi dan Panitia Pembangunan.
Dari segi
perkembangan pembangunan fisik, Kumpulan Kebaktian BNKP Madala telah memiliki
gedung gereja sementara yang diperikirakan bertahan selama 10 tahun dan juga
telah memiliki fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan kebaktian dalam gedung
gereja.
Melihat perkembangan
tersebut, maka muncul keinginan dari para pelayan dan warga jemaat untuk mengusulkan
kepada BPHMS BNKP agar Kumpulan Kebaktian BNKP Madala ditingkatkan statusnya
menjadi Jemaat. Keinginan tersebut ditindaklanjuti dengan penyampaian
permohonan kepada BPHMS BNKP melalui surat
Nomor 051/KKM/6/94 tanggal 13 Juni 1994.
Usulan tersebut ternyata
disambut baik dan langsung disetujui oleh BPHMS BNKP dan sebagai
tindaklanjutnya BPHMS BNKP mengeluarkan Surat Keputusan BPHMS BNKP Nomor
81/KEP/VII/1994 tertanggal 1 Juli 1994 tentang Pembentukan Jemaat BNKP Madala
Dalam Wilayah Pelayanan Distrik BNKP Gunungsitoli II. Jemaat BNKP Madala diberi
Nomor Induk Gereja (NIG) yaitu 753.
Selanjutnya tanggal
28 Agustus 1994 dilaksanakan Acara Pengukuhan Jemaat BNKP Madala sekaligus
peletakkan batu pertama bangunan gedung gereja permanen oleh Ephorus BNKP
Pdt.B.Chr.Hulu.
Pada acara tersebut
secara resmi Tim Penyelenggara Kumpulan Kebaktian Madala menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas sekaligus menyerahkan
tugas kepada BPHMS BNKP untuk selanjutnya diserahkan kepada Majelis Jemaat BNKP
Madala. Setelah menjadi Jemaat maka untuk sementara pada waktu itu, Majelis
Jemaat BNKP Madala berada dibawah pembinaan Pendeta Distrik Gunungsitoli II
Pdt.R.Gulo,M.Div.
Dalam rangka pelaksanaan
kegiatan administrasi gereja di Jemaat BNKP Madala, maka Majelis Jemaat
membentuk Sekretariat Jemaat dengan personalia sebagai berikut: (1) Sekretaris Jemaat : Ama
Yan Harefa, (2) Kaur Umum : Ama
Nova Zebua, (3) Kaur Keuangan : Ama
Desman Harefa.
Perkembangan
selanjutnya pada bulan Januari 1996 terjadi pergantian Sekretaris Jemaat dari
Ama Yan Harefa kepada Ama Mosi Harefa
yang melaksanakan tugas sampai dengan Bulan Februari 2007 dan berhenti
atas permintaan sendiri.
8. Pengangkatan
Guru Jemaat dan Pendeta Jemaat
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan dan kepemimpinan di Jemaat BNKP Madala, maka pada tanggal 1 Juni 1995 atas usul BPMD Gunungsitoli II, BPHMS BNKP mengangkat Ama Siwa Harefa menjadi Guru Jemaat BNKP Madala dan dengan sendirinya menjadi Ketua Majelis Jemaat. Dengan demikian sejak saat itu struktur organisasi, komposisi para pelayan dan tata kerja di Jemaat BNKP Madala telah terpenuhi sebagaimana diatur dalam Tata Gereja BNKP.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan dan kepemimpinan di Jemaat BNKP Madala, maka pada tanggal 1 Juni 1995 atas usul BPMD Gunungsitoli II, BPHMS BNKP mengangkat Ama Siwa Harefa menjadi Guru Jemaat BNKP Madala dan dengan sendirinya menjadi Ketua Majelis Jemaat. Dengan demikian sejak saat itu struktur organisasi, komposisi para pelayan dan tata kerja di Jemaat BNKP Madala telah terpenuhi sebagaimana diatur dalam Tata Gereja BNKP.
Pada tanggal 19 Maret
2000 Guru Jemaat Ama Siwa Harefa berhenti karena kondisi kesehatan yang kurang
memungkinkan. Selanjutnya seiring dengan mulai meningkatnya tuntutan kebutuhan
pelayanan dan mulai meningkatnya kemampuan keuangan Jemaat, maka Majelis Jemaat
memutuskan untuk memohon penempatan Pendeta di Jemaat BNKP Madala. Pendeta
pertama yang ditugaskan di Jemaat BNKP Madala adalah Pdt.DB. Harefa, S.Th yang
bertugas ± 6 (enam) bulan dan mengakhiri tugas karena meninggal dunia pada
tanggal 9 Oktober 2000.
Selanjutnya agar
tidak terjadi kekosongan kepemimpinan di Majelis Jemaat dan sambil menunggu
ditempatkannya Pendeta Jemaat yang baru, maka atas usul BPMD BNKP Gunungsitoli
II, BPHMS BNKP menugaskan kepada Ama Mosi Harefa sebagai Pelaksana Tugas (PLT)
Ketua Majelis Jemaat BNKP Madala dan bertugas sampai dengan tanggal 11 Maret
2001.
Pada Bulan Maret 2001
BPHMS BNKP menempatkan Pdt.Ya’aro Harefa, B.Th menjadi Pendeta Jemaat BNKP
Madala yang melayani hingga pensiun pada tahun 2006. Selanjutnya Pdt. Ya’aro
Harefa,B.Th digantikan oleh Pdt. Oklisman Gulo,S.Th yang melayani sampai dengan
sekarang.
9.
Perkembangan Lingkungan Pelayanan
Pada Bulan Desember 1996 wilayah pelayanan di Jemaat BNKP Madala yang sebelumnya 8 Lingkungan dimekarkan menjadi 10 lingkungan. Pemekaran ini ditetapkan pada tanggal 2 Maret 1997 oleh Majelis Jemaat dengan urutan nomor kode Lingkungan, wilayah dan Satua Niha Keriso sebagai berikut: (1) Lingkungan I meliputi wilayah Tohia dan sekitarnya, dilayani oleh SNK.Ama Garome Harefa, (2) Lingkungan II meliputi Wilayah Kalimbungo arah Utara, dilayani oleh SNK.Ina Yunihati Lase, (3) Lingkungan III wilayah Sabango, dilayani oleh SNK.Ama Kiki Harefa, (4) Lingkungan IV meliputi wilayah Kalimbungo arah Selatan, dilayani oleh SNK.Ina Delima Harefa, (5) Lingkungan V meliputi wilayah Kalimbungo arah Barat dilayani oleh SNK.Ama Abdi Mendrofa, (6)Lingkungan VI meliputi wilayah Jalan Tirta, dilayani oleh SNK.Ama Garius Lase, (7) Lingkungan VII meliputi wilayah Lawindra, dilayani oleh SNK.Ama Nurani Harefa, (8) Lingkungan VIII meliputi wilayah Fadoro dan Sisobahili, dilayani oleh SNK.Ama Otoli Harefa, (9) Lingkungan IX meliputi wilayah Komplek SD Sisobahili-Hilimbaruzo dilayani oleh SNK.Ama Krisna Mendrofa, (10) Lingkungan X meliputi wilayah Tuhemberua, dilayani oleh SNK.Ama Orlius Harefa.
Pada Bulan Desember 1996 wilayah pelayanan di Jemaat BNKP Madala yang sebelumnya 8 Lingkungan dimekarkan menjadi 10 lingkungan. Pemekaran ini ditetapkan pada tanggal 2 Maret 1997 oleh Majelis Jemaat dengan urutan nomor kode Lingkungan, wilayah dan Satua Niha Keriso sebagai berikut: (1) Lingkungan I meliputi wilayah Tohia dan sekitarnya, dilayani oleh SNK.Ama Garome Harefa, (2) Lingkungan II meliputi Wilayah Kalimbungo arah Utara, dilayani oleh SNK.Ina Yunihati Lase, (3) Lingkungan III wilayah Sabango, dilayani oleh SNK.Ama Kiki Harefa, (4) Lingkungan IV meliputi wilayah Kalimbungo arah Selatan, dilayani oleh SNK.Ina Delima Harefa, (5) Lingkungan V meliputi wilayah Kalimbungo arah Barat dilayani oleh SNK.Ama Abdi Mendrofa, (6)Lingkungan VI meliputi wilayah Jalan Tirta, dilayani oleh SNK.Ama Garius Lase, (7) Lingkungan VII meliputi wilayah Lawindra, dilayani oleh SNK.Ama Nurani Harefa, (8) Lingkungan VIII meliputi wilayah Fadoro dan Sisobahili, dilayani oleh SNK.Ama Otoli Harefa, (9) Lingkungan IX meliputi wilayah Komplek SD Sisobahili-Hilimbaruzo dilayani oleh SNK.Ama Krisna Mendrofa, (10) Lingkungan X meliputi wilayah Tuhemberua, dilayani oleh SNK.Ama Orlius Harefa.
Selanjutnya pada awal
tahun 2000 wilayah pelayanan di Jemaat BNKP Madala dimekarkan lagi menjadi 11
Lingkungan. Bersamaan dalam tahun itu juga dilaksanakan Pemilihan Satua Niha
Keriso, yaitu: (1) Lingkungan
I meliputi wilayah Tohia dan sekitarnya, dilayani oleh SNK.Ama Garome Harefa
dan pada Bulan Agustus 2000 digantikan oleh Ama Hengky Mendrofa, (2) Lingkungan
II meliputi Wilayah Kalimbungo arah Utara, dilayani oleh SNK.Ina Yunihati Lase
dan pada Bulan Agustus 2000 digantikan oleh I.Tommy Harefa, (3) Lingkungan
III wilayah Sabango, dilayani oleh SNK.Ama Kiki Harefa, (4) Lingkungan
IV meliputi wilayah Kalimbungo arah Selatan, dilayani oleh SNK.Ina Delima
Harefa, (5) Lingkungan
V meliputi wilayah Kalimbungo arah Barat dilayani oleh SNK.Ama Abdi Mendrofa
dan selanjutnya digantikan oleh SNK.Ama Yasi Zebua, (6) Lingkungan
VI meliputi wilayah Jalan Tirta, dilayani oleh SNK.Ama Garius Lase, (7) Lingkungan
VII meliputi wilayah Lawindra, dilayani oleh SNK.Ama Nurani Harefa dan selanjutnya
digantikan oleh SNK Ama Vivin Harefa, (8) Lingkungan
VIII meliputi wilayah Fadoro dan Sisobahili, dilayani oleh SNK.Ama Otoli
Harefa, dan selanjutnya digantikan oleh SNK.Ama Yasori Harefa yang digantikan
selanjutnya oleh Ina Oto Harefa, (9) Lingkungan
IX meliputi wilayah Komplek SD Sisobahili-Hilimbaruzo dilayani oleh SNK.Ama
Krisna Mendrofa, (10) Lingkungan
X meliputi wilayah Tuhemberua, dilayani oleh SNK.Ina Orlius Harefa, (11) Lingkungan
XI meliputi wilayah sebagian Lawindra dan Ommbolata dilayani oleh SNK.Ama Mediaman
Harefa.
Pada tanggal 24 Juni
2007 wilayah pelayanan dimekarkan lagi menjadi 12 Lingkungan pelayanan dan
bersamaan dengan itu dilaksanakan pemilihan Satua Niha Keriso. Adapun nama-nama
Satua Niha Keriso adalah: (1) Lingkungan I : SNK.Ama
Hengky Mendrofa, (2) Lingkungan II : SNK.Ama
Mosi Harefa, (3) Lingkungan III : SNK.Ina
Solaso Mendrofa, (4) Lingkungan IV : SNK. Ina Chandra Harefa, (5) Lingkungan V : SNK
Ama Ober Mendrofa, (6) Lingkungan VI : SNK
Ina Nito Gulo, (7) Lingkungan VII : SNK
Ama Vivin Harefa (8) Lingkungan VIII : SNK
Ama Arif Harefa, (9) Lingkungan IX : SNK
Ama FransHarefa, (10) Lingkungan X : SNK
Ama Jaya Harefa, (11) Lingkungan XI : SNK
Ama Mediaman Harefa, (12) Lingkungan XII : SNK.
Ama Garius Lase.
10. Proses
pembangunan Gedung Gereja Permanen
Pembangunan gedung gereja permanen mulai direncanakan pada bulan Oktober 1994 dengan menetapkan program dan gambar gedung gereja dengan ukuran 11 x 22 meter. Selanjutnya pada tanggal 16 Januari 1995 pekerjaan pembangunan gedung gereja tersebut diserahkan kepada tukang yang diawali dengan pelaksanaan kebaktian.
Pembangunan gedung gereja permanen mulai direncanakan pada bulan Oktober 1994 dengan menetapkan program dan gambar gedung gereja dengan ukuran 11 x 22 meter. Selanjutnya pada tanggal 16 Januari 1995 pekerjaan pembangunan gedung gereja tersebut diserahkan kepada tukang yang diawali dengan pelaksanaan kebaktian.
Pada saat dimulainya
pembangunan gedung gereja, Personalia Panitia Pembangunan Jemaat BNKP Madala yang
merupakan Periode I (dari tahun 1994 s/d 1999) adalah : Ketua I : Ama
Mosi Harefa, Ketua II : Ama
Yan Harefa, Sekretaris I : Ama
Nova Zebua, Sekretaris II : Rinaldin
Zebua, Bendahara I : Ama
Desman Harefa, Bendahara II : Ama
Anita Harefa.
Selanjutnya
pelaksanaan pembangunan dilanjutkan oleh Panitia Pembangunan Periode II (dari
tahun 1999 s/d 2004) dengan personalia sebagai berikut : Ketua I : Ama Solaso Mendrofa, Ketua II : Ama
Yan Harefa, Sekretaris I : Ama
Syukur Telaumbanua, Sekretaris II : Ama
Ziwan Harefa,Bendahara : Ama
Yance Harefa.
Setelah periode II ini, sambil menunggu terbentuknya Panitia Pembangunan definitif, Majelis Jemaat BNKP Madala membentuk Tim Pembangunan dengan personalia yaitu Ketua : Ama Mosi Harefa, Sekretaris Ama Kiki Harefa dan Bendahara Ama Viktor Daeli. Kepanitiaan ini melanjutkan pembangunan gedung gereja hingga mencapai kemajuan fisik 85 %.
Setelah periode II ini, sambil menunggu terbentuknya Panitia Pembangunan definitif, Majelis Jemaat BNKP Madala membentuk Tim Pembangunan dengan personalia yaitu Ketua : Ama Mosi Harefa, Sekretaris Ama Kiki Harefa dan Bendahara Ama Viktor Daeli. Kepanitiaan ini melanjutkan pembangunan gedung gereja hingga mencapai kemajuan fisik 85 %.
Pembangunan gedung
gereja ini berlangsung selama ±10 tahun dan pendanaanya terutama bersumber dari
persembahan warga jemaat, ditambah bantuan dari berbagai pihak termasuk
Pemerintah Kabupaten Nias. Pada awal tahun 2005 sisa pekerjaan pembangunan
gedung gereja sekitar 15 % lagi yaitu penyelesaian malige dan pekerjaan kecil lainnya.
Pada tanggal 28 Maret
2005 terjadi bencana gempa bumi tektonik yang cukup dahsyat di Nias dan gedung
gereja BNKP Madala mengalami kehancuran total. Namun walaupun gedung gereja
telah hancur, Kebaktian tetap berlangsung setiap minggu yang dilaksanakan
dengan menggunakan tenda di rumah Ama Yan Harefa.
Selanjutnya Tim
Pembangunan Gedung Gereja Jemaat BNKP Madala memprogramkan pembangunan Losu
(gedung sementara) dan oleh karena dukungan warga jemaat yang begitu antusias,
maka losu kebaktian dapat berdiri di atas tanah pinjaman dari Ama Ririn Harefa.
Selama ± 1 tahun Kebaktian di Jemaat BNKP Madala dilaksanakan di Losu tersebut.
Doa dan harapan warga Jemaat BNKP Madala kepada Tuhan Kita Yesus Kristus, agar dapat memulai kembali pembangunan gedung gereja ternyata didengar dan dikabulkan. Atas rekomendasi BPHMS BNKP, Jemaat BNKP Madala mendapatkan bantuan Pembangunan Gedung Gereja dari Yayasan Terang dan Garam, yang bernaung di bawah Pusat Pelayanan Gereja-Gereja Injili Indonesia (PPGII) yang berkedudukan di Jakarta, atas donasi atau kerjasama dengan Christian and Missionarry Alliance Church Union yang berkedudukan di Hongkong.
Gedung Gereja yang dibangun ini berukuran 12 x 27 meter, sehingga tanah yang tersedia tidak mencukupi. Untuk memenuhi kebutuhan tanah maka Jemaat BNKP Madala melakukan pembelian tanah di areal belakang gedung gereja seluas 221 m2, milik Ama Noni Mendrofa dengan Akta Jual Beli No.155/2005.
Peletakkan batu pertama gedung gereja tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2005 dan pelaksanaan pembangunannya selesai tanggal 10 Mei 2006 (± 5 bulan). Selanjutnya pada tanggal 15 Mei 2006 dilaksanakan Peresmian/Pentahbisan Gedung Gereja oleh Ephorus BNKP Pdt. Ar.Geya yang dihadiri oleh Perwakilan CMACU dari Hongkong, Pimpinan PPGII dan Yayasan Terang dan Garam dari Jakarta, Pemerintah Kabupaten Nias dan undangan lainnya. Gedung gereja yang baru ini dimulai pemakaiannya pada Kebaktian Minggu tanggal 21 Mei 2007.
Mengingat masih adanya sarana dan prasarana yang diperlukan di Jemaat BNKP Madala, baik sarana dan prasarana dalam dan luar gedung gereja maupun sarana lainnya seperti rumah dinas pendeta dan gedung SM, maka Majelis Jemaat BNKP Madala kembali membentuk Panitia Pembangunan dengan personalia sebagai berikut: Ketua I : Ama Mosi Harefa, Ketua II : Ama Solaso Mendrofa, Sekretaris I : Ama Kiki Harefa,
Doa dan harapan warga Jemaat BNKP Madala kepada Tuhan Kita Yesus Kristus, agar dapat memulai kembali pembangunan gedung gereja ternyata didengar dan dikabulkan. Atas rekomendasi BPHMS BNKP, Jemaat BNKP Madala mendapatkan bantuan Pembangunan Gedung Gereja dari Yayasan Terang dan Garam, yang bernaung di bawah Pusat Pelayanan Gereja-Gereja Injili Indonesia (PPGII) yang berkedudukan di Jakarta, atas donasi atau kerjasama dengan Christian and Missionarry Alliance Church Union yang berkedudukan di Hongkong.
Gedung Gereja yang dibangun ini berukuran 12 x 27 meter, sehingga tanah yang tersedia tidak mencukupi. Untuk memenuhi kebutuhan tanah maka Jemaat BNKP Madala melakukan pembelian tanah di areal belakang gedung gereja seluas 221 m2, milik Ama Noni Mendrofa dengan Akta Jual Beli No.155/2005.
Peletakkan batu pertama gedung gereja tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2005 dan pelaksanaan pembangunannya selesai tanggal 10 Mei 2006 (± 5 bulan). Selanjutnya pada tanggal 15 Mei 2006 dilaksanakan Peresmian/Pentahbisan Gedung Gereja oleh Ephorus BNKP Pdt. Ar.Geya yang dihadiri oleh Perwakilan CMACU dari Hongkong, Pimpinan PPGII dan Yayasan Terang dan Garam dari Jakarta, Pemerintah Kabupaten Nias dan undangan lainnya. Gedung gereja yang baru ini dimulai pemakaiannya pada Kebaktian Minggu tanggal 21 Mei 2007.
Mengingat masih adanya sarana dan prasarana yang diperlukan di Jemaat BNKP Madala, baik sarana dan prasarana dalam dan luar gedung gereja maupun sarana lainnya seperti rumah dinas pendeta dan gedung SM, maka Majelis Jemaat BNKP Madala kembali membentuk Panitia Pembangunan dengan personalia sebagai berikut: Ketua I : Ama Mosi Harefa, Ketua II : Ama Solaso Mendrofa, Sekretaris I : Ama Kiki Harefa,
Sekretaris II : Ama
Jefri Harefa, Bendahara : Ama
Viktor Daeli.
Salah satu program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh kepanitiaan ini adalah pembangunan rumah dinas pendeta sementara di atas tapak tanah pinjaman dari Ina Mosi Harefa, yang dapat dipakai oleh Jemaat BNKP Madala sampai dengan terbangunnya rumah dinas pendeta yang permanen.
Salah satu program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh kepanitiaan ini adalah pembangunan rumah dinas pendeta sementara di atas tapak tanah pinjaman dari Ina Mosi Harefa, yang dapat dipakai oleh Jemaat BNKP Madala sampai dengan terbangunnya rumah dinas pendeta yang permanen.
10.
Penutup
Demikian uraian sejarah berdirinya
Jemaat BNKP Madala dan perkembangannya sampai dengan tahun 2007. Jemaat BNKP
Madala terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan baik segi pelayanan,
keorganisasian maupun pembangunan fisik. Pada saat ini Jemaat BNKP Madala terdiri
dari 12 Lingkungan, memiliki 6 unit pelayanan dalam bentuk Komisi yaitu Komisi
Bapak, Komisi Wanita, Komisi Pemuda, Komisi Sekolah Minggu, Komisi Diakonia dan
Komisi Musik Gerejawi dan 2 Kepanitiaan periodik yaitu Panitia Pembangunan dan
Panitia Hari Besar Gerejani. Jumlah warga Jemaat BNKP Madala hingga pada
saat ini 1.110 jiwa (250 KK).
Selanjutnya
berdasarkan penelusuran sejarah sebagaimana diuraikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa Hari Ulang Tahun Jemaat BNKP Madala jatuh pada tanggal 16
Januari, yang mengambil momentum pelaksanaan kebaktian perdana Kumpulan
Kebaktian Warga Jemaat BNKP Madala tanggal 16 Januari 1994, dan pada tanggal 16
Januari 2008, Jemaat BNKP Madala memasuki ulang tahunnya yang ke-14.
Gunungsitoli, 29
September 2007
TIM PENYUSUN SEJARAH JEMAAT BNKP MADALA : Harazaki Mendrofa, S.Pd (Ketua), Sinufa Gulo, S.Pd (Wakil Ketua), Meiman K. Harefa, S.Sos, MSP (Sekretaris), Tuti Marnis Zebua, A.Md (Anggota), Bazawato Harefa (Anggota), Yan Hardin Harefa (Anggota), Bewanolo Telaumbanua (Anggota), Idarwati Harefa (Anggota), Tolona Harefa (Anggota).
Mengetahui :
Mengetahui :
MAJELIS JEMAAT BNKP
MADALA
Pdt.Oklisman
Gulo,S.Th
Ketua / Pendeta Jemaat
Catatan penyunting: pada saat sejarah ini disunting kembali pada tahun 2014, Jemaat BNKP Madala telah memasuki usia 20 tahun 6 bulan, 4 hari (16 Januari 1994 s.d. 16 Januari 2014)
4 komentar:
Tulisan yang bermanfaat bagi penerus sejarah
Terimakasih telah memuat tulisan ini. dari Warga Jemaat.
Pak ama anderson@
Mantap bos......dengan ini,,semua warga jemaat mengetahui seluk beluk atau latar belakang terbentuknya Gereja BNKP madala....tak terkecuali dengan saya secara pribadi...sebagai anak muda yang pernah turut ambil bagian saat terbentuknya Gerja madala....(anggota vokal grup saat itu)....ikut senang dan pasti bangga dengan perkembangan yang begitu dasyat dan pesat saat ini....
Dengan ini saya bangga kepada adinda tercinta bapak anderson yang telah cukup sempurna atas penyusunan sejarah terbentuknya Gereja BNKP madala....kiranya generasi selanjutnya mengetahui latar belakang sejarah
tersebut..
Tapi sedikit masukan....tapi hanya sekedar intermezo...hahahhaaaa...oh ya.....tidak ada salahnya kedai bapak talu ama vivin di masukan dalam sejarah ini....bagaimanapun....kedai tersebut tempat bekumpulnya para pendiri saat itu.....walau namanya kedai....tapi berangkat dari sanalah pembahasan rapat yang di bawa dan di putus di forum resmi.....hehehe..thanks.....Gbu all
Terimakasih komen di atas, mungkin karena tidak memiliki akun google makanya identitas pengirim tidak terlihat, tapi kalau saya bisa menebak, pengirim koment di atas adalah Bang Gadarisman Harefa, SE warga jemaat BNKP Madala mula-mula tahun 1994, sekarang berdomisili di Padang. Terimakasih Bang komentnya, memang benar kedai Pak A. Vivin Harefa yang dulu berada di depan rumah Ibu I.Yunihati Lase di Jl. Diponegoro Kalimbungo adalah markas atau pusat informasi para pendiri Jemaat Madala. Informasi ini bisa sebagai tambahan atau sisi lain dari sejarah Jemaat Madala ternyata embrionya dibicarakan di sebuah kedai sederhana, sama seperti Yesus Kristus terlahir di kandang yang sederhana. Perlu diketahui bahwa bukan saya yang berhasil menyusn naskah sejarah ini, tapi ini adalah prestasi Jemaat BNKP Madala sendiri melalui sebuah tim yang dibentuk oleh Majelis Jemaat. Sebagai generasi muda yang memiliki beban sejarah, saya hanya menyunting dan mempublikasikannya saja. Tks. Tuhan Memberkati.
Posting Komentar